 |
| Walikota Sawahlunto dan Walikota Padang saat menerima anugerah dari Yayasan Lentera Anak di Jakarta, Selasa (hms) |
Anugerah itu diberikan atas komitmen Sawahlunto dalam perlindungan anak dari zat adiktif, yang dituangkan dalam perlindungan anak terhadap rokok.
Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari melihat, hadirnya Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2014, serta Peraturan Walikota nomor 17 tahun 2017, serta Himbauan Walikota untuk sterilisasi rokok. Regulasi ini sebagai bukti bahwa pemko Sawahlunto benar-benar memperhatikan perlindungan
"Poin utama anugerah penghargaan Sahabat Ramah Anak adalah komitmen kepala daerah dalam mendukung anak terhindar dari zat adiktif," ujar Lisda Sundari.
Komitmen itu terlihat mewakili kebijakan daerah dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), iklan, promosi dan sponsor rokok.
“Pemberian anugerah penghargaan ini baru pertama kali dilakukan. Dan ini adalah bentuk apresiasi Yayasan Lentera Anak kepada pemerintah daerah yang telah mendukung dan melindungi hak-hak anak ”, ujar Lisda Sundari.
Ditambahkannya, Yayasan Lentera Anak menginisiasi gerakan Sahabat Ramah Anak. Sahabat Anak Sehat, Sahabat Anak Aman, Sahabat Anak Kreatif, Sahabat Anak Bermain, dan Sahabat Anak Bersuara, untuk mendorong peran semua pihak dan mengajak seluruh komponen masyarakat menjadi sahabat anak dan bertanggung jawab dalam mendukung perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta mengungkapkan komitmen kebijakan yang diterapkan pemko Sawahlunto terkait kawasan tanpa rokok, iklan, promosi dan sponsor rokok.
Yang tidak kalah pentingnya, Walikota Sawahlunto, Deri Asta sendiri, yang dulunya juga seorang perokok, dalam satu tahun terakhir telah berhasil mengatasi tantangan tersebut.
“Berhenti merokok memberikan suasana yang lebih sehat. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan, ”ujar Deri Asta (ris)
