Ilustrasi Isolasi mandiri. |
Para perantau dari Jabodetabek memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Mereka pulang guna menghindari dampak virus corona di perantuan. Namun karena datang dari daerah terdampak, maka mereka harus menjalani isolasi.
"Mereka rombongan, dan juga berasal dari daerah terjangkit, daerah merah, maka dilakukan seperti ini, sesuai standar,” ujar Bupati Kabupaten Solok, Gusmal kepada awak media, Jumat (17/4/2020).
Gusmal mengantarkan langsung mereka ke Padang. Bahkan, menurut Gusmal, semua kebutuhan mereka akan ditanggung pemerintah selama berada di tempat tersebut.
“Kebutuhan mereka sendiri dijamin. Alhamdulillah, terima kasih Pemerintah Provinsi Sumbar, Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur yang sudah murah hati meminjamkan tempat ini,” ujarnya.
Para perantau ini akan menjalani karantina beberapa selama 14 hari ke depan. Pemriksaan juga akan dilakukan terhadap ratusan perantau tersebut untuk memastikan bahwa mereka tidak terpapar corona.
Pemerintah Kabupaten Solok akan mengusahakan keseluruhan para perantau untuk dilakukan pemeriksaan cepat (rapid tes) hingga uji sampel swab hidung dan tenggorokan.
Hingga kemarin, tercatat warga Kabupaten Solok yang pulang dari rantau sebanyak 6.000 orang. Mayoritas perantau berprofesi sebagai pedagang. Alasan ribuan perantau itu pulang pun beragam.
“Kita sudah imbau dengan arif dan bijak kepada perantau kalau dapat isolasi mandiri di tempat perantau, jangan pulang dulu. Kalau ada pulang tentu kita lakukan hal seperti ini, demi keselamatan perantau maupun masyarakat di nagari,” katanya.(*/afr)