Notification

×

Indeks Berita

Ternyata Anak-anak Tidak Suka Belajar di Rumah

Senin, 04 Mei 2020 | Mei 04, 2020 WIB Last Updated 2020-05-04T03:17:33Z
padanginfo.com - JAKARTA - Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Nahar mengatakan, sebagian besar anak merasa tidak terlalu senang saat harus menjalani proses belajar di rumah.

Menurut Nahar, hal ini berdasarkan survei dari Forum Anak Nasional pada akhir Maret 2020 yang melibatkan ratusan anak di seluruh Indonesia.

"Survei tersebut menemukan bahwa sebagian besar anak sepakat bahwa gerakan di rumah saja sangat penting dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, hampir 60 persen anak merasa tidak terlalu senang saat harus menjalani proses belajar dari rumah," ujar Nahar, dikutip dari keterangan pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Minggu (3/5/2020).

Menurut Nahar, data tersebut juga menunjukkan bahwa 30 persen anak merasa ragu atau tidak percaya dengan informasi tentang Covid-19 yang mereka terima.

Menanggapi hasil survei ini, Nahar mengatakan bahwa anak-anak pada prinsipnya senang bermain dan merasa senang ketika mereka diperbolehkan untuk belajar dari rumah sehingga memiliki banyak waktu untuk bermain.

"Jadi ketika diberikan kesempatan di rumah maka senang di awal," katanya.

Namun, seiring dengan tugas yang semakin banyak karena harus belajar di rumah, anak-anak merasa hal itu tidak sesuai dengan harapan mereka ditambah dengan fakta bahwa mereka tidak bisa lagi bermain di luar rumah.

Anak-anak, lanjut Nahar, memiliki hak untuk bermain, tetapi hak tersebut sering kali berbenturan dengan kepentingan anggota keluarga yang lain.

Oleh karena itu, gerakan di rumah saja bisa menjadi gerakan yang membosankan ketika mereka tidak mendapatkan kesempatan bermain seperti yang mereka harapkan.

"Posisi harus di rumah, kemudian mulai bosan inilah yang harus diwaspadai," tegas Nahar.

Oleh karena itu, Nahar menyarankan para orangtua bisa menggunakan sarana belajar alternatif, misalnya dengan mendongeng.

Selain untuk mengatasi kebosanan anak, mendongeng juga bisa digunakan sebagai sarana mengomunikasikan kondisi wabah Covid-19.
"Terutama untuk mengomunikasikan kepada anak tentang situasi yang mengharuskan mereka tetap tinggal di rumah," ungkap Nahar.

Dia menambahkan, membacakan dongeng dengan penuh variasi dan kehangatan dari orang tua juga diharapkan bisa meredam kecemasan anak terhadap situasi yang sedang terjadi akibat wabah Covid-19.(*)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update