Notification

×

Indeks Berita

Di Luar Panggung Politik, M Tauhid Tetap Bersuara Lantang

Senin, 15 Maret 2021 | Maret 15, 2021 WIB Last Updated 2021-03-21T05:31:31Z

 

M. Tauhid dan istri (foto.dok)

padanginfo.com-PADANG- Suara lantang dari DPRD Sumatera Barat (Sumbar) itu bernama: HM. Tauhid. Anggota DPRD Sumbar periode 2009-2014 ini dikenal vokal mengkritisi pemda Sumbar. Ia menjadi sumber utama wartawan terkait isu-isu hangat yang terjadi di daerah, baik masalah penyelewengan dana, ketimpangan pembangunan. maupun membela hak-hak masyarakat yang terabaikan. Itu sebab, koran-koran lokal kerap menampilkan pernyataan M Tahid yang agak pedas di masing-masing media

"Tugas anggota DPRD itu mengawasi, mengontrol dan berkomunikasi. Bila kita mengawasi jalan pembangunan, jalannya kebijakan yang menyimpang, kita harus bersuara lewat media massa, biar masyarakat lebih tahu persoalannya," sebut anggota DPRD Sumbar 2009-2014 dari fraksi Hanura itu denghan nada tegas.

M Tauhid didampingi istri, sekwilda Sumbar Alwis dan Syofian Sara saat meraykan ulangtahun ke-65 , Minggu (14/3/2021)-(foto.dok)

Sebagaimana kita ketahui, pada periode itu, hanya tiga anggota DPRD Sumbar yang bersuara lantang mengkritisi kebijakan pemerintah daerah, selain M Tauhid, juga ada nama M Nurnas (Demokrat) dan Zulkifli Jailani (Gerindra). M Nurnas yang kini sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Sumbar masih tetap bersuara lantang. Sedangkan M Tauhid dan Zulkifili Jailani bukan lagi anggota DPRD namun masih juga dicarai-cari ketika wartawan meminta pendapatnya .

M Tauhid mengakui, sahabatnya M Nurnas masih terus bersuara. Nurnas bila memberi  pernyataan terbuka mengunakan data yang valid. Semuanya yang diucapkan Nurnas adalah benar untuk menuju perubahan." Malah kami saat itu,dijuluki trio vokal DPRd Sumbar," kenang  Tauhid sambil tertawa lebar

"Setidaknya anggota DPRD di Sumbar maupun di Kabupaten/Kota harus bersuara, menyuarakan suara rakyat. Jangan diam saja. Kan semua  gedung DPRD ada wartawan, salurkanlah pernyataan itu agar masyarakat luas tahu, apa yang terjadi.  Ya, seperti bang Nurnas itulah," harap M Tauhid, mantan Ketua  Perindo Sumbar itu.

Agaknya garis tangan Tauhid belum beruntung. Pengusaha tranportasi laut itu pernah dua kali mencalon diri sebagai anggota DPR-RI untuk Dapil 1 Sumbar. Pertama lewat partai Hanura dan terakhir Perindo. Meski pun kandas menuju gedung Senayan, sebutan gedung DPR-RI, namun  ia tak pernah patah arang. "kegagalan itu akan saya evaluasi. Saya memcermati, pertarungan merebut tiket ke Senayan harus total, butuh gagasan, perhitungan dan pisik yang kuat. Saya telah berusaha ke arah itu," ucapnya.

Meski tak lagi memegang tampuk partai, bukan berarti ia meninggal panggung politik. Ia masih berniat terjun ke politik lagi, tapi saat ini belum ada keinginannya untuk berpololitik praktis."Kita lihat saja kedepannya,hal itu bisa saja mungkin, namun untuk saat ini belum nampak satupun parpol yang saya minati, dan masih fokus untuk menikmati hari tua," tambahnya lagi.

M Tauid, telah berusia 65 tahun. Minggu (14/3/2021), ia merayakan hari ulang tahunnya di sebuah cafe di kawasan GOR Haji Agus Salim. Pada ultah itu, ia diampingi Zuraida, istrinya, juga besannya Sekwilda Sumbar Alwis dan sejumlah kerabat serta mitra kerjanya. Bagi Tauhid, istrinya sosok yang kerap memberi inspirasi tentang profesi dan usaha yang dikelola. "Kami telah membina mahligai rumah tangga selama 41 tahun, akur dan rukun. Istri saya juga guru bagi saya dan anak-anak," tambahya.

Kini di usianya yang telah  diatas angka 6 itu, ia banyak menghabisi waktu bersama istri, cucu dan anak-anak, termasuk ikut berorganisasi dan  memperbanyak ibadah dan berzikir. Ia bisa saja bersama keluarga bertamasya ke mana-mana, namun di masa pandemi, namun saat ini  lebih banyak berkelakar dengan cucu-cucu.

M Tauhid sebelum  menjadi anggota DPRD adalah pengusaha yang bergerak dibidang transportasi bongkar-muat di Pelabuhan Teluk Bayur. Karirnya dibidang ini berawal dari  bekerjasama dengan kawan-kawan dan berhasil.Pada tahun 2002, ia mulai mandiri menggeloa usaha sendiri. Hingga kini, ia memunyai dua perusahaan yang bergerak dibidang transportasi laut, yaitu PT. Trikarya Jasa Utama dan PT Beta Usaha Mandiri.

Kini dua perusahaan itu diserahkan kepada anak-anaknya. Selaku nahkoda yang akan belayar mengelola perusahaan, ia mengaku tinggal mengawasi dan mengontrol pekerjaan anaknya. "Anak-anak saya telah berpengalaman dibidang transportasi. Saatnya saya menyerahkan tongkat estafet ini pada anak-anak, dan saya kini mempersiapkan hari tua untuk mengapai kebaikan," katanya.


Meski demikian, ia tetap juga  aktif mengikuti organisasi kemasyarakatan dan perkumpulan orang kampung. Baginya, organisasi ini merupakan ajang komunikasi dan perekat tali siturahmi. Sebab di organisasi itu  harus  ada dilakukan, terutama  program sosial. Program ini menjadi penting ketika bangsa ini ditengah dilanda pandemi. Apalagi, saat ini perekonomian masyarakat anjlok, banyak perusahaan yang mem-PKH-kan karyawan, sehingga lapangan kerja sangta terbatas. "Di organisasi kita bukan saja memberi materi (batuan), tapi yang utama memberi solusi guna memningkatkan pereknomian kembali," katanya.

Yang menariknya, di luar panggung politik, Tauhid masih tetap bersuara lantang  menyuarakan suara rakyat yang membutuhkan pembangunan, baik pisik maupun mental. "Saya tetap dihubungi adik-adik wartawan tentang berbagai persoalan. Hubungan saya dengan wartawan masih terjalin baik hingga kini," pungkasnya. Semoga (asril koto)


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update