Padanginfo.com-PADANG-Varian baru virus Corona yang disebut Omicron belum terdeksi di Sumatera Barat. Namun demikian, kita tetap waspada terhadap virus baru yang disebut bersumber dari Afrika itu.
Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar
yang juga Kepala Dinas Informasi Komunikasi dan Statistik (Kominfotik) Sumatera
Barat Jasman Rizal, di Padang, Sabtu (27/11).
Jasman membantah kalau isu yang menyebutkan ada satu keluarga
di Pessel terkena virus Omicron sepulang dari Jakarta.
“Tidak ada. Isu saja. Kalau ada dokter Andani pasti
menyampaikan ke saya,” sebut Jasman di sela-sela kegiatan Bimtek “Politik
Anggaran” Jurnalis Sumbar. Dokter Andani Eka Putra adalah Kepala Labor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
yang kini menjadi staf ahli Menteri Kesehatan dalam penanganan virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, varian B11529
yang dinamai Omicron mempunyai protein lonjakan yang secara drastis berbeda dengan
virus corona asli yang menjadi dasar pembuatan vaksin.
Para ilmuwan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk
sepenuhnya memahami mutasi varian ini. Saat ini, tengah dilakukan penelitian
untuk menentukan apakah Omicron lebih menular daripada varian lain dan terkait
efektivitas vaksin untuk melawannya.
“Varian baru dari virus Covid-19 ini sangat mengkhawatirkan.
Ini adalah versi virus yang paling banyak bermutasi yang pernah dilihat hingga
saat ini,” ujar ahli virologi di Universitas Warwick Inggris Profesor Lawrence
Young seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/11/2021).
Ia mengatakan, beberapa mutasi yang mirip dengan perubahan
dari varian lain menjadi perhatian karena potensi peningkatan penularan dan
resistensi parsial terhadap kekebalan yang muncul karena vaksin atau secara
alami.
Atas penemuan varian baru ini, sejumlah negara mengambil
kebijakan menangguhkan perjalanan dari Afrika Selatan. Mulai Senin (29/11/2021).
Kanada akan menutup perbatasannya, menyusul larangan
penerbangan yang diumumkan oleh Inggris, Uni Eropa, dan negara lainnya.
Beberapa negara lain termasuk India, Jepang, Israel, Swiss, Turki, dan Uni
Emirat Arab juga memperketat pembatasan perjalanan. (in).