Padanginfo.com-PEKANBARU- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah berharap alumni pesantren di Sumbar banyak meneruskan pe didikan ke perguruan tinggi di Timur Tengah.
“Saya berharap begitu.
Untuk itu dalam waktu dekat, Sumbar akan mengadakan MoU dengan berbagai
universitas di sana,” kata Buya Mahyeldi pada pertemuan Ikatan Keluarga Alumni
Thawalib Riau (IKATR) di Pekanbaru, Sabtu 22 Januari 2022.
Kehadiran Buya Mahyeldi
pada sidang pleno dan temu ramah alumni ini merupakan bagian dari
rangkaian kunjungan kerja gubernur menindaklajuti MoU antara Pemprov Sumbar
dengan Pemprov Riau, sekaligus yang memenuhi undangan perantau-perantau Minangkabau
di Bumi Lancang Kuning.
Pada kesempatan
menjumpai alumni Pondok Pesantren Thawalib tersebut, Buya Mahyeldi memberikan
apresiasi atas kuatnya ikatan persaudaraan seperantauan para alumni. Ponpes
Thawalib pun telah lama dikenal karena melahirkan tokoh-tokoh nasional.
Lebih lanjut ia
menyampaikan bahwa Sumbar sangat serius dengan pengembangan pondok pesantren.
Diantara upaya yang dilakukan pemerintah yaitu melalui kerja sama dengan
provinsi maupun universitas di berbagai negara yang ada di Timur Tengah.
Bahkan dalam waktu
dekat ini, Pemprov. Sumbar akan melakukan kerja sama sister province dengan
Provinsi Bursa Turki, serta mengundang Duta Besar Arab Saudi untuk hadir ke
Sumatera Barat, yang juga telah menyatakan siap memfasilitasi pertemuan Sumbar
dengan 18 negara lainnya di Timur Tengah.
"Prioritas kita adalah bagaimana ke depan alumni-alumni pesantren di Sumbar dapat diterima di berbagai universitas di Timur Tengah," ujarnya.
Di saat yang sama, Pemerintah Sumatera Barat juga tengah serius untuk memplementasikan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, dengan menjadikan Mesjid Raya Sumbar sebagai pusatnya.
"Harapan kita
tentu Thawalib terus memberikan kontribusi positif. Karena telah banyak melahirkan
tokoh-tokoh hebat. Di antaranya Perdana Menteri Pertama RI M.Natsir dan ulama
mendunia Buya Hamka.
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek adalah sebuah
sekolah Islam yang menerapkan sistem pendidikan dengan pembaharuan. Pesantren
ini berlokasi di Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Pada awalnya adalah
Madrasah Sumatera Thawalib Parabek yang didirikan tahun 1910 oleh Syekh Ibrahim
Musa.
Saat
ini, Pesantren Sumatera Thawalib berjalan dengan sistem Madrasah dalam
pesantren mengejar keseimbangan antara aspek pengajaran yang menekankan pada
proses transformasi ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan yang menekankan pada
pembentukan kader ulama. Pesantren ini merupakan pondok pesantren tertua di
Sumatera dan pondok pesantren yang mengaplikasikan pembelajaran kitab kuning.
Demikian Siaran Pers
yang disampaikan Media Centre Pemprov Sumbar melalui Dinas Komunikasi,
Informasi dan Statistik. (in).