Seorang pedagang lansek (duku Palembang) di satu ruas jalan di Padang ketika masih menjual dengan harga Rp10.000/kg. (Foto:indra sn).
padanginfo.com-PADANG- Pedagang pengumpul dari Medan masuk hingga ke kebun-kebun. Akibatnya, pedagang lansek di Sumbar kalah bersaing. Mereka datang dengan armada lengkap dan membawa. tukang petik. Akibatnya, harga jual lansek di Sumbar naik.
Para pedagang lansek di Padang, yang ditemui jurnalis padanginfo.com mengatakan, naiknya harga lansek disebabkan para pedagang pengumpul dari Medan masuk ke kebun-kebun petani, memborong seluruh buah siap panen. Saat ini, panen lansek di Sumbar didominasi dari Sijunjung dan Dharmas Raya.
Musim
lansek (duku Palembang) di Padang sudah berjalan sejak awal Januari 2022. Di
awal musim harga lansek mencapai 15.000/kg. Kemudian turun jadi Rp10.000/kg.
Namun sejak pekan ketiga Januari 2022 ini naik lagi menjadi Rp12.000/kg untuk ukuran sedang dan Rp13.000 untuk ukuran besar.
Imun, seorang agen
lansek di Lubuk Minturun mengatakan, sekarung lansek dengan berat 20kg-25 kg
dijual petani di lokasi Rp6.500/kg. Sampai di Padang dengan tambahan ongkos
transportasi harga dipatok Rp8.000/kg. Makanya pedagang bisa menjual
Rp10.000/kg.
Kini, jelas Imun,
pedagang pengumpul dari Medan datang langsung ke kebun membawa truk dan tenaga
untuk mengambil buah di batang. Petani tak perlu lagi sibuk-sibuk untuk
memanen. Karena sudah ada tenaga yang dibawa pedagang pengumpul dari Medan. Harga beli mereka pun sangat menggiurkan.
“Akibatnya, kita tak
bisa lagi membeli. Semua mereka borong,” sebut Imun.
Imun yang sejak musim
lansek melepas lansek antara 60-75 karung untuk pedagang eceran setiap harinya, akibat diborong “orang Medan”, mau tak mau dia mencari lansek sampai ke Muaro
Bungo. Tentunya dengan harga dan ongkos yang lebih tinggi. Sebab, lansek Muaro
Bungo lebih banyak “diekspor” ke Pulau Jawa. Karena di Pulau Jawa bisa dijual
dengan kisaran harga Rp20.000/kg.
“Makanya harga jual tak
bisa lagi Rp10.000/kg,” sebut Imun.
Hal yang sama juga
disebutkan Jamal, pedagang lansek eceran di kawasan Jalan S.Parman.
Jamal mengatakan, untuk
mendapatkan 10 karung saja sejak Kamis kemarin dia harus inden. Indennya tiga
sampai lima hari. (in).