Notification

×

Indeks Berita

Dapat Memicu Serangan Jantung, Hindari 7 Kebiasaan Ini

Rabu, 02 Februari 2022 | Februari 02, 2022 WIB Last Updated 2022-02-02T01:17:14Z

                                                        Ilustrasi stres.(FREEPIK)


padanginfo.com-JAKARTA- Jantung merupakan organ vital di dalam tubuh manusia. Ketika jantung tidak dapat bekerja secara optimal, maka kerja organ-organ tubuh lainnya juga akan terganggu. Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan jantung yang perlu dilakukan adalah menjalani gaya hidup yang sehat, seperti berolahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang tanpa kita sadari malah dapat memicu serangan jantung. Padahal serangan jantung termasuk penyakit yang sangat mematikan. Dikutip dari Every Health, berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang dapat memicu serangan jantung. Baca juga: Waspada Henti Jantung di Usia Muda, Ini Penyebab dan Gejalanya 

1. Duduk sepanjang hari 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA), jurnal "Circulation: Heart Failure", Orang yang memiliki kebiasaan duduk selama 5 jam atau lebih memiliki risiko terkena serangan jantung 2kali lipat dibandingkan mereka yang aktif bergerak. Karena itu, jika Anda diharuskan bekerja di depan komputer dan duduk sepanjang hari, jangan lupa untuk sempatkan sesekali berdiri atau setidaknya berjalan-jalan sedikit selama 5 menit setiap jamnya. Perubahan kecil dalam rutinitas tersebut bermanfaat untuk melindungi diri terhadap efek negatif tubuh yang tidak banyak bergerak, seperti menjaga arteri fleksibel dan darah mengalir dengan baik.

2. Terlalu banyak minum alkohol

Kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol juga berdampak buruk pada kondisi jantung. Sebab, kebiasaan minum alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, hingga obesitas. Kondisi-kondisi tersebut meningkatkan risiko penyakit jantung. AHA melaporkan bahwa minum alkohol berlebihan dapat mengganggu ritme jantung normal individu dan menyebabkan gagal jantung. 

3. Sering stres

 Hindari stres berlebihan agar kondisi jantung tidak memburuk. Mengutip Everyday Health, stres dapat memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang untuk sementara memengaruhi fungsi tubuh, yakni: Detak jantung meningkat Tekanan darah meningkat. Selain itu, terlalu banyak stres juga dapat merusak pembuluh darah di jantung sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke. Untuk mengurangi stres, Anda bisa mencoba berbagi cerita dengan orang-orang terdekat yang Anda percaya. Olahraga juga bisa meredakan ketegangan mental. 

4. Jarang membersihkan gigi dan mulut

Kevin R Campbell, ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care di Raleigh menuturkan, bakteri yang terkait dengan penyakit gusi dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan peradangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Untuk mencegah bakteri pada gigi dan mulut, selain dengan sikat gigi, Anda bisa melakukan flossing. Flossing adalah membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi dengan menggunakan benang gigi. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Periodontal Research pada tahun 2014 lalu menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner adalah yang menggunakan benang gigi lebih sedikit. Baca juga: Apa Itu Henti Jantung dan Bedanya dengan Serangan Jantung? 

5. Berlebihan konsumsi garam 

Konsumsi garam berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi inilah yang kemudian dapat menyebabkan serangan jantung. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) melaporkan bahwa makanan yang menyumbang sebagian besar garam adalah makanan olahan, meliputi: Sayuran dan sup kalengan Daging deli Makanan beku Keripik dan makanan ringan asin lainnya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membaca label nutrisi, membandingkan produk, memilih yang memiliki nilai natrium harian terendah. Aturan praktis dari AHA, yaitu agar mengonsumsi kurang dari 1.500 mg sodium per hari. Sedangkan di Indonesia, Kementerian Kesehatan menganjurkan mengkonsumsi garam 2000 mg natrium per orang per hari. Lihat Foto Kurang tidur juga bisa menyebabkan susah fokus dan konsentrasi ketika beraktivitas. Selain itu, kita juga bisa merasakan kondisi seperti mudah terganggu, kabut otak, dan kesulitan menyelesaikan aktivitas harian. 

6. Kurang tidur 

Secara umum, kurang tidur memang berdampak buruk pada kondisi kesehatan tubuh. Tak terkecuali terhadap kerja jantung. Ketika Anda tidak cukup tidur, jantung bekerja lebih keras di sepanjang hari. Akibatnya sistem kardiovaskular tidak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan. Denyut jantung dan tekanan darah menurun selama fase pertama tidur (fase non-REM), kemudian naik dan turun sebagai respons terhadap mimpimu selama fase kedua (tidur REM). Perubahan tersebut sepanjang malam tampaknya meningkatkan kesehatan kardiovaskular, menurut NHLBI. Disarankan paling tidak untuk orang dewasa tidur 7-8 jam setiap hari. Sedangkan remaja lebih kurang 9-10 jam. Baca juga: Waktu Tidur Ideal untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Lihat Foto Ilustrasi merokok, perokok(Shutterstock/Chettha Linsri)

7. Merokok 

Tentu sudah banyak yang mengetahui bahwa merokok memicu banyak penyakit bagi tubuh, mulai dari serangan jantung hingga kerusakan paru-paru. Dikutip dari Eat This, kebiasaan merokok menurut Penn Medicine adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung, bertanggung jawab atas hampir sepertiga kematian terkait penyakit jantung. Setiap kali kamu menghirup sebatang rokok, kamu memasukkan lebih dari 5.000 bahan kimia ke dalam tubuh, yang banyak di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Salah satu bahan kimia tersebut adalah karbon monoksida. Karbon monoksida menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah, yang bisa merusak jantung. Hal itu juga meningkatkan jumlah kolesterol di arteri, faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung yang berhubungan dengan merokok, menurutnya adalah berhenti merokok.(Sumber,Kompas.com)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update