Gubernur Mahyeldi bersama Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Wiratno, (Foto: Diskominfotik Sumbar)
Padanginfo.com-PADANG-Gubernur
Sumatera Barat, Buya Mahyeldi menerima penghargaan dari Kementerian Kehutanan
dan Lingkungan Hidup atas peran serta dukungannya terhadap konservasi Harimau
Sumatra. Piagam penghargaan diserahkan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Wiratno, dalam Seminar
Nasional dengan tema "Masa Depan Harimau Sumatra" di Universitas
Andalas, Senin 14 Februari 2022.
Seminar nasional yang
dibuka oleh Gubernur Mahyeldi ini mengupas tentang tata kelola sumber daya
alam, pembiayaan berkelanjutan hingga penanganan konflik manusia dengan
harimau.
Gubernur mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
sangat mendukung upaya konservasi Harimau Sumatra. Penerbitan Surat Edaran
Gubernur Sumbar tentang Pelestarian Harimau Sumatra dan pembentukan Nagari
Ramah Harimau bersama BKSDA Sumbar merupakan implementasi keseriusan Pemprov
Sumbar dalam upaya pelestarian.
Alasan lain, adalah
karena keberadaan harimau erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat maupun
nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai Inyiak balang
panjago rimbo nagari (harimau penjaga hutan desa).
"Pemerintah
Provinsi Sumbar menyadari betul bahwa dalam pelestarian Harimau Sumatra
diperlukan kolaborasi dan sinergitas berbagai pihak, termasuk dengan masyarakat
adat dengan kearifan lokal. Saat ini telah dibentuk 3 Nagari Ramah Harimau,
yakni Nagari Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Nagari Baringin Kabupaten Agam
dan Nagari Sontang Cubadak Kabupaten Pasaman," ujar gubernur.
Pada masing-masing
Nagari tersebut telah memiliki tim Patroli Anak Nagari (Pagari) sebagai garda
terdepan membantu BKSDA dalam penanggulangan konflik satwa.
Melalui berbagai upaya
dan terbentuknya jejaring konservasi Harimau Sumatra, Gubernur berharap Harimau
Sumatra sebagai satu-satunya jenis harimau yang ada di Indonesia saat ini,
memiliki masa depan yang lebih baik.
Dirjen Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Wiratno, menyebut, saat ini
populasi Harimau Sumatra di alam mencapai 604 ekor. Sedangkan di lembaga
konservasi berjumlah 370 ekor, dan 258 ekor diantaranya berada di lembaga
konservasi luar negeri.
"Masa depan
Harimau Sumatra adalah masa depan hutan kita. Social capital dan intelektual
capital yang sangat besar di Sumbar sangat penting dalam menjaga
pelestarian," ujar Wiratno.
Rektor Universitas
Andalas, Prof. Yuliandri menyampaikan dukungan atas upaya pelestarian Harimau
Sumatera. Pihaknya menyatakan siap bekerjasama karena kawasan kampus Unand juga
menjadi salah satu lokasi yang sering dilalui Harimau Sumatra.
"Seminar ini
sangat penting karena daerah kampus ini juga menjadi habitat harimau, dan dalam
rangka meningkatkan penelitian, apalagi untuk keberlanjutan lingkungan kampus,
kami siap bekerjasama. Hal ini juga sejalan dengan program Andalas Edu Eco
Park, bagaimana lahan yang ada hari ini juga bisa menopang konservasi, seperti
pertanian dan lainnya," kata Yuliandri.
Selain gubernur,
penghargaan serupa juga diberikan kepada Bupati Kepulauan Mentawai Yudas
Sabagalet atas kebijakan dukungan konservasi hutan penyangga Taman Nasional
Siberut, serta tokoh lainnya yang telah berkontribusi di bidangya masing-masing
untuk mendukung upaya pelestarian.
Demikian Siaran Pers
yang disampaikan Diskominfotik Sumbar.
(in).