Wagub Sumbar Audy Joinaldy menyimak paparan Sekda Agam Edi Busti tentang Nagari Budaya Sungai Landia. |
Padanginfo.com-AGAM-Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui program prioritas telah melaksanakan program Pemajuan Kebudayaan Desa di 14 Nagari di Provinsi Sumatera Barat. Salah satunya Nagari Sungai Landia, Kabupaten Agam.
Terpilihnya Sungai
Landia, tidak terlepas dari besarnya potensi budaya yang dimiliki guna dikelola
dalam ruang lingkup pemajuan kebudayaan nagari, serta pemanfaatan unsur-unsur
budaya sebagai salah satu penggerak ekonomi. Mengingat salah satu tujuan dari
program tersebut, yaitu membangun potensi kebudayaan agar dapat dimanfaatkan
untuk menyejahterakan masyarakat nagari itu sendiri.
Menyadari besarnya
potensi budaya Sungai Landia yang belum tergali dan diekspos secara maksimal,
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, didampingi Kadisbud Sumbar, Syaifullah,
Kadispar Luhur Budianda, Kadis PMD Amasrul, serta Sekda Agam, Edi Busti
melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung potensi budaya yang dapat
dikembangkan di nagari tersebut.
Dalam kunjungan itu, Audy terkesan dengan keindahan alam, serta
kreativitas budaya yang dimiliki masyarakat setempat. Ia mengatakan, kebudayaan
dan pariwisata adalah dua hal yang saling bersinggungan, sehingga pengembangan
nagari budaya sebagai desa wisata berbasis kebudayaan merupakan suatu
keniscayaan.
"Sektor kebudayaan
dan pariwisata biasanya selalu saling bersinggungan. Di Sumbar kita punya 14
nagari budaya yang bisa kita manfaatkan potensinya sebagai desa wisata.
InsyaAllah ini akan kita kembangkan, tentunya dengan tetap menjaga nilai-nilai
kebudayaan yang dimiliki," ujar Audy.
Menurut wagub, sebagai
penyumbang desa wisata terbanyak di tingkat nasional, serta peraih empat
kategori juara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, pasar pariwisata
selau terbuka lebar untuk destinasi baru di Sumatera Barat. Hanya saja ia
menekankan, bahwa hal ini harus dimulai dari gerakan masyarakatnya sendiri.
Sementara pemerintah, berperan sebagai katalisator, melakukan intervensi yang
dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan potensi nagari tersebut.
Penggiat pariwisata Sungai Landia, Sukra Maulana,
mengatakan pihaknya optimis mendapat dukungan masyarakat setempat. Melalui
kerjasama dengan warga ia bahkan telah membuka galeri sederhana tak jauh dari
akses jalan menuju desa. Dimana foto-foto lawas nagari Sungai Landia serta
kerajinan tangan warga dipamerkan dan dijual, seperti lampia, tikuluak, baju
kuruang, dan ukiran-ukiran khas untuk dekorasi rumah, hingga makanan Tradisional
yang sudah mulai jarang dijumpai.
Sekretaris Daerah Agam,
Edi Busti menyampaikan, bahwa Sungai Landia memiliki pemandangan sangat indah.
Sayangnya masih belum dikenal luas
"Meski jalan
disini bagus, tapi tanjakannya cukup terjal, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Tapi terkait akses jalan ke Sungai Landia ini sudah menjadi prioritas satu di
Pemerintah Kabupaten Agam, kita akan carikan solusinya," kata Edi Busti
Demikian Siaran Pers yang disampaikan Dinas Kominfotik
Sumbar. (in).