padanginfo.com-PADANG-Seekor buaya muara terjerat jala pencari udang di aliran sungai Maransi, 100 meter arah ke jembatan Tunggul Hitam, Jumat pagi 3 Juni 2022 sekitar jam 07.30 WIB. Buaya yang diperkirakan berusia 1 tahun itu saat ditemukan sudah tidak bernyawa.
Jurnalis padanginfo.com yang berada di lokasi mendapat informasi dari Iwan (40) pemilik jala, semula dia tidak mengira anak buaya itu tersangkut jala yang dibentang pada Kamis malam.
Pagi itu, dia akan menarik jala yang telah dibentang. Namun jala yang ditarik terasa berat.
Setelah dilihat kondisi jala, ternyata ada seekor buaya tersangkut di dalam jala berwarna hitam itu.
Iwan menduga buaya itu masih hidup. Tapi setelah diamati, buaya itu tidak bergerak. Dia baru berani untuk menarik jalanya ke daratan.
Diduga, buaya mati karena kehabisan tenaga untuk melepaskan diri dari jeratan jala keramba.
Buaya yang sudah mati itu menjadi tontonan warga yang melewati jalan akses pinggiran sungai Batang Maransi Arah ke Tunggul Hitam.
Atas saran tetua warga, buaya itu tidak boleh dikuburkan, melainkan harus dibuang kembali ke sungai.
"Kalau tidak, induknya akan naik ke daratan mencari anaknya. Buaya ini penciumannya tajam," sebut Onang (65).
Informasi yang dihimpun padanginfo.com, pada pertengahan Mei lalu, seekor buaya juga muncul di bawah jembatan Sungaisapiah, sekitar 2 km arah ke hulu dari lokasi anak buaya ditemukan.
Buaya di bawah jembatan Sungaisapiah ini sudah dijerat oleh BKSDA Sumbar dan sudahvdikarantinakan. (in).