Notification

×

Indeks Berita

Dialog Pendidikan 107 Tahun Adabiah Berkomitmen Menjadikan Sekolah Unggul

Selasa, 23 Agustus 2022 | Agustus 23, 2022 WIB Last Updated 2022-08-23T00:37:00Z

 

Prof.Duski Samad sedang menyampaikan pandangan dalam Dialog 107 Tahun Perguruan Adabiah.
   


 Padanginfo.com-PADANG-Mengelola pendidikan tidak sekadar memenuhi materi ajar yang telah ada dalam kurikulum dan meluluskan peserta didik dengan label tamatan nama sekolah. Perserta didik lulusan sekolah diharapkan bangga  membawa nama besar asal sekolahnya. Untuk itu, pengelola pendidikan harus mampu mengelola lembaga pendidikan dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.


Demikian benang merah dari “Dialog Pendidikan 107 Tahun Perguruan Adabiah ” yang diselenggarakan di gedung  Abdullah Ahmad, komplek sekolah Adabiah Padang,  Senin 22 Agustus 2022.


Dialog menghadirkan sejumlah pakar pendidikan, pengelola sekolah Adabiah, orang tua murid dan alumni. Di antaranya  Ketua Pembina Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah DR.Bachtiar Chamsyah,SE yang tampil bersama dua anggota Pembina  Prof. Indang Dewata dan DR Fauzi Bahar, Ketua Pengurus YSO Drs.Aristo Munandar dan Wakil Ketua Pengurus Drs.Nasir Ahmad, Prof.Duski Samad (Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Imam Bonjol), DR.Didi Aryadi (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Padang), Ir. John Pieter (Ketua Perkumpulan Alumni Adabiah/PAA), Novrial SE, MM,Akt (Kepala Dinas Keasrsipan dan Perpustakaan Sumbar dan Hj.Rossy Yuslide (Pengusaha). Dua nama terakhir adalah juga alumni Adabiah.


Ketua Pembina YSO Adabiah Bachtiar Chamsyah yang memantik dialog menyampaikan harapan besar bagaimana tamatan sekolah Adabiah mampu bersaing dengan tamatan sekolah lain. Menjadi tolok ukur untuk diterima di lapangan kerja.


“Saya bukan alumni Adabiah. Tapi ketika diberi amanah beberapa tahun lalu untuk menjadi Pembina, saya merasakan ini amanah yang harus dilaksanakan dengan baik. Adabiah sekolah besar. Berusia ratusan tahun. Cita-cita pendiri Abdullah Ahmad adalah menjadikan sekolah ini untuk mendidik anak bangsa yang cerdas dan  beradab. Untuk apa pintar, tapi punya mental korupsi. Untuk apa pintar tapi tak beradab. Di tengah globalisai saat ini, kita harus mengurai cita-cita pendiri sesuai tuntutan kekinian,” kata menteri Sosial era Presiden SBY ini.


Bachtiar, putra Bayur Maninjau ini menyebut, dengan seluruh tingkatan sekolah yang dikelola YSO, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), dciharapkan ke depan ada kesinambungan lulusan yang berkualitas.


“Sehingga dengan lulusan yang berkualitas, kita mampu uji kepintaran dengan lulusan sekolah lain,” pungkasnya.


Aristo Munandar menyebut, di Adabiah ada 5 Pilar yang menjadi dasar sebagai “GBHN”nya. Yakni Keislaman, Kebangsaan, Kerdisiplinan, Gotong Royong dan Profesionalisme.


“Dengan lima pilar inilah segenap komponen di Adabiah melaksanakan proses kependidikan, belajar dan mengajar,” kata Aristo.


Prof. Duski  Samad menambahkan, jauh sebelum ada sekolah-sekolah dengan label IT (Islam Terpadu), Adabiah sejatinya sudah menjadi sekolah IT. Cuma labelnya yang tidak ada. Untuk itu Duski Samad menekankan, perlu upaya untuk menjadikan sekolah Adabiah kembali ke marwah, menjadi sekolah IT seperti yang diamanatkan pendiri dulunya.


Sementara itu DR. Fauzi Bahar, alumni  yang juga Ketua LKAAM Sumbar berharap lulusan Adabiah tidak saja cerdas secara keilmuan, tapi juga memiliki sikap mental yang Islami dan beradat.


Dari seluruh pembicara dan pembahas dalam “Dialog Pendidikan 107 Tahun Adabiah”, yang sebagaian besar alumni dan pemerhati pendidikan, sepakat untuk menjadikan Adabiah sebagai sekolah unggul dengan nilai-nilai yang terangkum dalam 5 pilar Adabiah.


Peringatan 107 Tahun Perguruan Aabiah akan dilaksanakan pada 23 Agustus 2022.(ak).


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update