Notification

×

Indeks Berita

Istri Irjen Ferdy Sambo Tak Kooperatif, LPSK: Dia Cuma Bilang Malu Mbak, Malu

Kamis, 11 Agustus 2022 | Agustus 11, 2022 WIB Last Updated 2022-08-11T05:12:40Z

 



LPSK menyampaikan kesulitannya melakukan assessment terhadap istriIrjen Ferdy Sambo, Putri Candrawahti alias PC guna menelaah pengajuan permohonan perlindungan/Foto/MPI

padanginfo.com-
JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyampaikan kesulitannya melakukan assessment terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi alias PC guna menelaah pengajuan permohonan perlindungan. Pasalnya dalam setiap assesment, LPSK akui tidak menemukan titik terang perihal kesulitan PC saat hendak mengajukan perlindungan tersebut.


Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu mengungkapkan kata-kata yang selau disampaikan PC saat ditemui oleh tim psikolog dan psikiater rujukan lembaganya. Kata-kata yang berulang ini, menurut Edwin, hanya semakin mempersulit timnya untuk menggali keterangan dari PC. Baca juga: Kesulitan Assessment Istri Irjen Ferdy Sambo, LPSK: Kondisi Putri Membutuhkan Pemulihan Mental "Memang yang terucap hanya itu. Malu mbak, malu. Malunya kenapa kita tidak tahu," ujar Edwin kepada wartawan saat ditemui di Gedung LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2022). 


Menurut keterangan tim psikiater dan psikolog LPSK, Edwin menjelaskan tampak terlihat kondisi kejiwaan PC tidak stabil. Untuk itu, ia menegaskan kebutuhan PC bukanlah perlindungan dari LPSK melainkan butuh penanganan secara medis. "Tapi berdasarkan pengamatan psikiater kami, memang Ibu PC ini butuh pemulihan mental. Jadi maksud kami begini. Terlepas Ibu PC ini adalah pemohon perlindungan ke LPSK dan mungkin juga saksi dalam perkara pidana yang sedang diselidiki, tetapi Ibu PC ini secara pribadi butuh penanganan dokter psikiater," terang Edwin. 


Sedangkan menurut Ketua LPSK, Hasto Atmojo mengungkapkan timnya tidak bisa melakukan assessment karena PC sulit memberikan keterangan. Menurutnya, PC tidak kooperatif lantaran telah mengajukan perlindungan kepada lembaganya. "Dia tidak kooperatif. Tim psikolog dan psikiater ini kan mengajukan beberapa permohonan wawancara berkaitan dengan kondisi psikologis maupun psikiatrisnya Bu PC ya. Tapi tetap tidak dijawab," tegas Hasto saat dikonfirmasi wartawan.


Menurut Hasto, timnya juga sudah mengajukan kemudahan apabila PC tidak mampu memberikan keterangan secara lisan. Ia mengatakan timnya sudah mengajukan opsi untuk memberikan keterangan dengan tulisan, namun hasilnya tetap tidak direspons oleh PC. "Padahal sudah disampaikan bahwa apakah sebaiknya tertulis, misalnya pertanyaannya tertulis jawabannya. Trenyata tidak direspon juga," tutur Hasto 


Sebelumnya, menurut Edwin, berdasarkan laporan sementara tim assessment psikologis LPSK, kondisi PC masih terguncang dan nampak terlihat dalam kondisi psikis yang tidak stabil. Edwin juga menjelaskan PC telah mengajukan rehabilitasi medis karena tahap traumanya sudah lebih dari butuhnya penangangan psikologis. 


"Kalau psikiater kan itu dokter ya karena ada permohonan bantuan rehabilitasi medis yang disampaikan oleh ibu PC, selain rehabilitasi psikologis," ujar Edwin saat ditemui wartawan di Gedung LPSK, Rabu (10/8/2022). Untuk itu, Edwin menjelaskan PC terlihat membutuhkan bantuan psikiater guna menyembuhkan trauma yang dialaminya. 


"Ibu PC nampak terlihat masih terguncang, masih ada situasi psikis yang belum stabil, kadang masih menangis, masih sulit untuk berbicara. Nampaknya Ibu PC membutuhkan layanan psikiater, jadi sudah bukan psikolog lagi," lanjut Edwin kepada wartawan.(sindonews.com)


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update