Notification

×

Indeks Berita

Budayawan Yudi Latif: Anak Minang Boleh Mengembara tapi Harus Terhubung dengan Tali Pusar Ibu

Senin, 05 September 2022 | September 05, 2022 WIB Last Updated 2022-09-05T12:04:11Z



Yudi Latif (kiri) tampil mengupas hasil survei kebudayaan 2022 di Padang, Senin (5/9/2022). Foto.asko

padanginfo.com
-PADANG- Arti penting tradisi Minangkabau dengan  tradisi Matrilineal  adalah bahwa setiap anak  harus terhubung dengan tali pusar ibunya. Anak boleh mengembara kemana saja tapi jangan lupa mencintai nagari, sekali pun pergi ke Amerika maka harus terhubung dengan asal usul budaya minang.


Demikian diungkapkan Budayawan Yudi Latif ketika membahas hasil survei kebudayaan Indonesia 2022 di Padang, Senin (5/9/2022).Survei yang dipresentasikan merupakan hasil dari tim yang diketuai Dr.Asrinaldi, M.Si. Survey dilakukan terhadap 1.200 responden masyarakat Indonesia yang berdomisili mulai dari Aceh sampai dengan Papua dari tanggal 13-19 April 2022.


Presentasi survei kebudayaan digelar untuk mempersipakan Kongres Kebudayaan yang akan dihelat  Desember 2022. Kongres  akan membicarakan, membahas dan merumuskan peran Kebudayaan Indonesia membentuk karakter bangsa guna mencapai tahun emas 2045.


Cendekiawan YUdi Latif menyebut, suku-suku bangsa Indonesia yang tidak terkait pada ibu kandungnya pada nagari, maka dia tidak punya akar. Ini pentingnya merawat tradisi matrilineal  pada fase ini,  merawat eroisme lebih menumbuhkan, lebih mengasihi, eroisme lebih menumbuhkan budaya kreatif dan potensi terbaik kita. Tradisi materineal itu sangat kuat dalam perawatan juga  dalam penumbuhhan tradisi kreatifitas bangsa.


Di bagian lain, Yudi Latif mengambarkan, sejarah itu ibarat pohon, kalau akar  tunjangnya tidak kuat, kita mudah diterjang angin. Tidak ada negara yang maju kalau dia tidak mampu memelihara, mengembangkan, bahkan merawat potensi-potensi budaya lokal.


"Jadi tidak semua warisan masa lalu itu seolah-olah kita buang. Tidak ada negara bisa berkembang jika ia menjadi malinkundang, " katanya


Ia mencontohkan, kenapa bali bisa menjadi destinasi tourisme yang luar biasa, pada hal dari segi alamnya masih banyak pulau yang indah dari bali. Karena Bali merawat budayanya, merawat geniusnya, merawat ritualnya dan arsiktur-arsikturnya.



Selanjutanya tidak ada gerak suatu bangsa akan maju kalau budayanya tertutup tidak mau menerima perkembangan baru, unsur-unsur positif dari luar."Jadi dalam hal ini, minang punya kemampuan karena tradisi rantaunya, tradisi rantau itu memunyai wawasan kosmopolitan, kita bisa bertarung dan hidup dimuka bumi," ujarnya



Ia melihat, tradisi kosmopolitan Minang itu menjadi salah satu hal yang amat  penting karena mengembara  kemana saja bisa menyerap unsur-unsur terbaik dari luar. "Jadi kita harus terhubung dari pemikiran-pemikiran, terhubung dengan budaya-budaya global, teknologi baru, kita harus terhubung, kita harus punya wawasan, tapi bukan perantauan  pisik karena jiwanya terpendam  tapi juga menjadi tradisi perantauan imajinasi, perantauan pemikiran, horizon.  Banyak orang kuliah di luar tapi mentalitasnya tidak kuat," tuturnya


"kita harus mejadi bagian kehidupan global tanpa kehilangan kepribadian nasional. Strategi budaya itu strategi minang," pungkasnya (ak)


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update