Notification

×

Indeks Berita

Etnis Nusantara Silakan Ikut Festival Cepak-cepoang Makanan Khas Minang

Rabu, 21 September 2022 | September 21, 2022 WIB Last Updated 2022-09-21T03:22:33Z

 


Mangkuak sayak, makanan khas urang awak. Foto.ist

padanginfo.com
-PADANG-Etnis Nusantara yang bermukim di Sumatera Barat silakan ikut pada Festival Cepak Cepong, sebuah lomba makanan khas Minang. Lomba ini merupakan rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumbar yang digelar di komplek Dinas Kebudayaanb Sumbar, Jalan Diponegro Padang, mulai 1-5 Oktober 2022



Pekan Kebudayaan Sumatera Barat yang dihelat bertepatan dengan Hari Jadi ke-77 Provinsi Sumatera Barat, pada 1-5 Oktober menampilkan peristiwa budaya, Festival Cepak-cepoang, yang dalam bahasa Minangkabau artinya makan enak beramai-ramai. Iven bergaya “los lambuang” ini mengahdirkan makanan khas rakyat dari kota-kabupaten di Sumatera Barat.


Perhelatan tahunan ini dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.     


“Aktivitas cepak-cepoang dalam tradisi di tengah masyarakat Minangkabau merupakan kegiatan yang sudah lazim dilakukan di saat baralek (perkawinan), gotong-royong, dan juga kegiatan adat. Makan beramai-ramai ini jelas sebagai pengeratan hubungan sosial antarindividu dan juga suku, serta nagari,” kata Nasrul Azwar, salah seorang kurator pada Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat, Rabu (21/9/2022).


Dijelaskannya, kegiatan yang merayakan masakan khas rakyat ini dikesankan sebagai upaya membuka seluas-luas kepada masyarakat untuk dapat mengenal lebih detil makanan dan masakan khas di Sumatra Barat.


“Proses menghasilkan makanan dan masakan khas menjadi lebih penting untuk diketahui masyarakat. Juga dalam festival ini, masyarakat bisa juga merasakan masakan dan makanan khas tersebut,” jelasknya.


Sementara itu, Supriyadi, Kepala Taman Budaya Sumatera Barat menambahkan, selain bentuk festival dan perayaan kegembiataan, cepak-cepoang juga membuka kemungkinan dilakukan transaksi jual beli.


“Masing-masing daerah diperkenankan membuka lapau atau lapak kedai untuk berdagang yang sekaligus juga bisa dilakukan demo masak sebagai bentuk proses tersajinya sebuah masakan dan makanan. Ibarat “los lambuang”, maka masyarakat disilakan datang, baik saat sarapan, makan siang, atau sekadar mengopi dan minum the talua,” terang Supriyadi.


Selain itu, kota dan kabupaten juga akan hadir menyajikan makanaam khasnya, gulai baluik, randang talau, pangek situjuah di Limapuluh Kota, itiak lado ijau,  goreng baluaik lado ijau, karak kaliang, puak sanjai, kacimuaih, gulai rabuang, gulai lokan, nasi kapau, palai rinuak di Agam.


Solok ada penyiram di Alahan Panjang, lamang di Tanah Datar. Lalu di Kabupaten Sijunjuang ada karupuak ikan, randang cuk bi, randang bilalang, kue talam, dan godok obuih. Dari Pasaman Barat makanan khas tradisinya ada ulu podeh.


Festival Cepak-cepoang kerja kolaborasi dengan UMKM, pedagang makanan khas, rumah makan, danlain sebagainya.


“Selain diharapkan juga ikut berpartisipasi adalah warga keturunan India, Tiongha, Jawa, Aceh, dan etnis lainnya yang berminat ikut yang ada di Sumatera Barat. Tak dipungut biaya,” tambah Supriyadi.


Jika adat yang berminat untuk ikut dalam Festival Cepak-cepoang ini, silakan kontak ke 082170625544 (Maknaih)-(*/ak)


 

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update