Notification

×

Indeks Berita

Ketua DPRD Sumbar Supardi Minta Kepolisian Proses Peristiwa PGAI Sampai Selesai

Minggu, 06 November 2022 | November 06, 2022 WIB Last Updated 2022-11-06T03:23:10Z



Ketua DPRD Sumbar sambangi SMA PGAI Padang menyusul terjadinya pengroyokan Kepala Sekolah

padanginpo.com
-PADANG- Ketua DPRD Sumbar, Supardi sambangi i SMA PGAI, Padang, Jumat (4/11). Kunjungan tersebut dilakukan  untuk memberikan support pada kepala sekolah, guru dan jajaran staf sekolah tersebut pasca pengeroyokan terhadap kepala sekolah, Yurnalis yang dilakukan oleh belasan preman. 


Supardi  mengecam dan mengatakan tidak boleh ada tindakan premanisme yang mengganggu proses pendidikan di Sumbar. Ia meminta pihak kepolisian menyelesaikan peristiwa yang memalukan dunia pendidikan itu karena viral di media sosial


"Aksi premanisme tak boleh punya tempat di provinsi ini. Apalagi sampai mengganggu proses pendidikan. Kejadian ini amat mencoreng dunia pendidikan Sumbar," tegas Supardi. 


Dia mengatakan akan segera meminta Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan dan menjembatani masalah itu. 


Selain juga meminta aparat kepolisian memprosesnya sampai selesai. 


"Jika memang benar ada masalah di internal yayasan PGAI. Kami yakin yayasan yang sudah cukup tua dan berpengalaman ini bisa bijak dan arif menyelesaikannya di internal yayasan. Sehingga tak kembali terulang peristiwa yang mengganggu pembejaran siswa," ujarnya. 


Supardi juga mengatakan dirinya akan menyurati dinas pendidikan dan aparat kepolisian.


"Tak boleh ada premanisme mengganggu reses pendidikan. Semua pihak berkewajiban membantu pemerintah yang masih berjuang untuk mengembalikan kejayaan dunia pendidikan provinsi ini," tegas Supardi. 


Kepala SMA PGAI, Yurnalis mengatakan aksi premanisme telah terjadi tiga kali. Yang terakhir, 3 November lalu belasan preman datang lalu mengeroyoknya. 


Ia dipukul, ditendang, dicekik dan tangannya dijepit di pintu sehingga harus dijahit. 


Selain itu rumah dinas pemberian yayasan diputus air dan listriknya oleh preman. 


"Saya ini bukan orang yayasan. Saya PNS yang di SK kan gubernur untuk jadi kepala sekolah di sini. Saya malu dipermalukan seperti itu di depan siswa dan video juga beredar," katanya. (in)  

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update