Notification

×

Indeks Berita

Dilaporkan Memihak, Camat Nanggalo Dipanggil Panwaslu

Senin, 19 Maret 2018 | Maret 19, 2018 WIB Last Updated 2018-03-28T11:42:45Z
PADANG – Camat Nanggalo Kota Padang, Teddy Antonius dipanggil Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kota Padang karena dilaporkan memihak kepada salah satu pasangan calon.

Panwaslih Kota Padang melakukan pemanggilan terhadap Teddy untuk diperiksa terkait laporan warga kepada Panwaslih. Laporan itu didasari oleh adanya spanduk Teddy dengan Calon Walikota dari nomor urut 2 Mahyeldi di wilayah kerjanya.

Pemeriksaan Camat Nanggalo itu dilangsungkan Panwaslih Kota Padang, Sabtu (17/3). Teddy dituding memihak kepada calon walikota petahana Mahyeldi Ansharullah karena memajang beberapa spanduk bergambar dia bersama calon petahana di beberapa titik di Kecamatan Nanggalo.

Teddy menjalani pemeriksaan di Panwaslih Kota Padang sekitar 1,5 jam. Dia membantah bahwa dirinya berpihak dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Padang.

Spanduk yag dijadikan bukti laporan adalah sosialisasi kegiatan program Kotaku atau dulu dikenal dengan PNPM. Pada saat spanduk itu dibuat dan dipasang, Mahyeldi masih dalam kapasitas sebagai Walikota Padang.

“Spanduk itu merupakan sosialiasi dalam suatu kegiatan dipasang pada November 2017 dimana saat itu Mahyeldi dalam kapasitas sebagai Walikota Padang,” terangnya seperti dikutip padangmedia.com.

Namun, dia mengakui memang spanduk tersebut belum sempat diturunkan, hingga terjadinya laporan warga terhadap dirinya ke Panwaslih.

Untuk menguatkan keterangannya, Teddy menghadirkan tiga orang saksi yaitu Lurah Kurao Pagang, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kecamatan Nanggalo.

Seperti diketahui, tahun ini merupakan tahun politik di Kota Padang. Kota ini menggelar pemilihan walikota-wakil walikota untuk periode 2018-2023. Kota Padang merupakan satu dari 171 daerah di Indonesia yang menggelar pilkada secara serentak tahun ini.

Sementara, kontestan yang bertarung di Pilkada kali ini adalah Walikota petahana Mahyeldi melawan wakil walikota petahana Emzalmi. Mahyeldi berpasangan dengan Hendri Septa sedangkan Emzalmi berpasangan dengan Desri Ayunda.

Emzalmi – Desri Ayunda mendapatkan nomor urut 1 sementara Mahyeldi – Hendri Septa mendapat nomor urut 2. Emzalmi – Desri Ayunda diusung koalisi tujuh parpol yaitu PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, Nasdem dan PKB. Sementara Mahyeldi – Hendri Septa diusung PKS dan PAN.

Dua paslon ini akan memperebutkan 536 ribu lebih suara warga kota dari 1.600 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 104 kelurahan pada 11 kecamatan di kota ini. Hari H pemungutan suara akan berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang. (*)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update