Pada kesempatan itu, sekaligus dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Solok Selatan dengan PT Inna Muaro dalam hal promosi wisata kawasan rumah gadang di Grand Inna Muara Hotel Padang. Hadir Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, Direktur Inna Muara, Sekdakab, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Solsel, pelaku usaha travel serta beberapa tokoh pariwisata Sumbar.
Wagub Nasrul Abit menyatakan sangat senang dengan fakta bahwa Kabupaten Solok Selatan telah berlari kencang dalam usaha promosi wisatanya. Bahkan, dengan telah menetapkan branding ‘Heart of Minangkabau’ setelah Sumbar secara umum telah menetapkan brand ‘Taste of Padang’.
Wagub mengucapkan selamat kepada Solok Selatan sebagai ‘heart of Minangakau’. Solsel diharapkan mampu memberikan kawasan destinasi yang menarik untuk dikunjungi semua orang dan menjadi yang terbaik. Apalagi dengan adanya tambahan pembiayaan pembangunan kawasan Rumah Gadang yang awalnya dibantu Rp100 miliar menjadi Rp143 miliar dari presiden RI Joko Widodo.
“Kita saat ini memacu pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat. Persoalan perbedaan pendapat soal ‘Taste of Padang’ agar tidak dipermasalahkan lagi. Mari kita bersama bagaimana memajukan wisata Sumatera Barat. Ada keindahan, rasa aman, rasa nyaman, rasa asyik dengan aneka ragam kuliner, atraksi dan cindera mata,” kata Wagub.
Semua itu mesti dipersiapkan bersama-sama dan menciptakan wisata yang baik itu akan berdampak besar dalam pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, belum ada data konkrit terkait korelasi jumlah kunjungan dengan penambahan kesejahteraan masyarakat, minimal di lokasi wisata.
“Kita perlu ungkap data ini agar kegiatan pariwisata ini memberi dampak yang baik dalam kemajuan pembangunan daerah,” ujar Nasrul Abit seperti dikutip padangmedia.com.
Sementara itu, dari sisi jumlah penerbangan, dari data BPS, terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2016, tercatat 2,5 juta penerbangan dengan kapasitas daya tampung penerbangan 2,8 juta penerbangan setahun. Pada tahun 2017, angka itu meningkat cukup signifikan hingga mencapai 3,9 juta penerbangan. Menanggapi hal itu, pihak Angkasa Pura telah berjanji akan meningkatkan jumlah kapasitas penerbangan menjadi 5,2 juta penerbangan setahun.
Dari jumlah penerbangan saat ini, diprediksi jumlah kegiatan pariwisata mencapai 60 sampai 70 persen dari jumlah yang ada. Tinggal bagaimana kabupaten/kota mengelola wisatawan agar bisa berlama-lama di daerahnya sehingga ada transaksi kepada masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan, H.Muzni Zakaria menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Group Hotel Indonesia Natour yang telah menyatakan kesiapannya membantu mempromosikan wisata Solok Selatan, khususnya wisata Saribu Rumah Gadang.
“Mudah-mudahan Solok Selatan semakin dikenal lebih luas dengan adanya kerjasama ini,” terang Muzni.
Muzni mengatakan, Seribu Rumah Gadang (SRG) sudah mendapatkan perhatian langsung oleh Presiden RI dalam bentuk bantuan revitalisasi senilai seratus miliar lebih. Karena itu, menjadi tugas bersama untuk menyambut dengan baik dan ikut termotivasi terhadap perhatian Presiden tersebut
Sektor Pariwisata, menurut Muzni, akan membantu percepatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi Solok selatan dikenal dengan unlimited tourism-nya karena objek wisata yang begitu banyak. Ada Saribu Rumah Gadang, Goa Batu Kapal, puluhan air terjun, pendakian Gunung Kerinci, dan lainnya. Saribu Rumah Gadang menjadi pintu masuk ke objek wisata lain di Solok Selatan.(*)
