Notification

×

Indeks Berita

Digulirkan Upsus Siwab 2018 pada Tujuh Kabupaten

Minggu, 13 Mei 2018 | Mei 13, 2018 WIB Last Updated 2018-05-13T07:20:34Z
Padang Info.com - PESISIR SELATAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggulirkan program peningkatan populasi ternak dengan upaya khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab). Program sinkronisasi birahi (kawin serentrak) pada wilayah introduksi Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik di tujuh kabupaten ditujukan untuk mempertahankan swasembada daging.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Ir Erinaldi MM menjelaskan hal pada acara pencanangan “Sinkronisasi Birahi Pada Wilayah Introduksi Inseminasi Buatan Dalam Rangka Siwab Tahun 2018” di Nagari Talang Binjain, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (12/5/2018).

“Siwab serentak ini kita target introduksi 10 ribu ekor indukan, dan ditambah target reguler 70 ribu ekor,” sebut Erinaldi. Program ini melayani IB gratis, termasuk memberi obat yang dibutuhkan,” sebutnya.

Bibit sapi yang berikan adalah produksi lokal Sumbar hasil olahan Balai Teknologi dan Sumber Daya Tuah Sakato di Payakumbuh. Bibit disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat. “Jenis sapi Bali cocok untuk daerah pesisir pantai, Simental cocok di daerah dingin,” ujarnya.

Program Siwab 2018 dilaksanakan di tujuh kabupaten, yaitu Pessel, Sijunjung, Dharmasraya, Pasaman Barat, Solok, Solsel dan Agam. Mentawai juga kita didorong bisa meningkatkan populasi ternaknya dengan Upsus Siwab.

Populasi ternak Sumbar saat ini lebih kurang 500 ribu ekor sapi dan kerbau dengan angka kelahirannya 20 persen per tahun. “Kebutuhan daging sapi dan kerbau 30 ribu ton pertahun, termasuk daging ayam 60 ribu ton. Khusus kebutuhan hotel, restoran dan kafe (horeka) masih perlu daging impor.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Keswan, Kementerian Pertanian, Ir Fini Murfiani, MS mengapresiasi Program Upsus Siwab yang digulirkan Pemprov Sumbar. “Populasi ternak kita harus terus ditingkatkan, karena 30 persen kebutuhan daging kita masih impor,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mendorong Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) di nagari-nagari membuat usaha peternakan. “Tahun 2018 ini setiap nagari rata-rata mendapat kucuran dana desa Rp1,2 miliar, dan 10 persennya bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi melalui BUMNag,” ujarnya. “Ternak sapi merupakan salah satu penopang ekonomi masyarakat,” tegasnya.(pic)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update