Notification

×

Indeks Berita

Irawati Meuraksa Bukan Politikus Latah

Minggu, 06 Januari 2019 | Januari 06, 2019 WIB Last Updated 2019-01-06T12:10:45Z
PadangInfo.Com –PADANG- Dulu dikenal orang hanya nama dan suaranya. Karena pernah menjadi penyiar favorit di salah satu stasiun radio swasta di kota Padang. Kini, menjelang Pemilu Legislatif 2019, nama dan fotonya muncul di ruang publik di kawasan Padang Timur dan Padang Selatan. Menjawab tanya banyak orang untuk lebih tahu siapa dia sebenarnya.

Ira, demikian panggilannya,  lahir dan besar di kota Padang. Masa kecil dan remaja dihabiskan di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur. Ayahnya, alm. M.Jamin Meuraksa, dulu satu pejabat di Pelindo Teluk Bayur hingga era 1980an.

Meski “anak pejabat” dan punya fasilitas kehidupan yang lengkap. Kedua orang tua tidak pernah memanjakan. Bersama enam saudaranya yang lain, Ira diajar untuk pergi dan pulang ke sekolah secara mandiri. Naik angkutan kota dari Teluk Bayur.

Masa SD  Ira diselesaikan di Belakang Padang, Batam. Selanjutnya menamatkan pendidikan di SMP 1 dan SMA 1 Padang. Gelat sarjana pertanian diraih di Universitas Andalas Padang tahun 1993.
Bagi kawan-kawan di sekolahnya, Ira dikenal sosok yang ceria, pakawan dan punya jiwa sosial yang tinggi. Semasa SMP aktif di dunia kepramukaan. Semasa SMA aktif dikelompok cinta alam Galapagos dan ketika kuliah  juga aktif di Komma Fakultas Pertanian Unand.

Pengalaman hidup yang dilalui Ira, setelah tamat kuliah, diakuinya mengalami pasang surut. Apalagi ketika sang ayah  sudah meninggal, Ira mengatakan bekerja tanpa pilih job. Membantu menghidupi keluarga.
Pernah jadi penyiar radio, pekerja di satu  swalayan, agen asuransi hingga bersama suaminya Iskandar, memulai usaha mandiri dengan mendirikan Rili Swalayan di kawasan Azizi Andalas dan berkembang dengan cabang di Semen Padang Hospital, Smile Market di kawasan Pisang dan satu pusat oleh-oleh makanan khas daerah ini yang diberi label nama anaknya, Fauzi,  di samping jembatan Uje BP. Kini dengan sejumlah unit  usaha itu, Ira telah menampung  sekitar 200  orang pekerja warga sekitar.

Berkat kegigihan itulah usahanya berkembang. Sebagai agen sebuah produk asuransi internasional, Ira pun telah menikmati bonus melanglangbuana ke mancanegara berulang kali.
Apa yang membuat usahanya berkembang? Ira menyebut berusaha harus dibarengi dengan doa. Menjalankan perintah Allah SWT. Membagi rezki yang dimiliki untuk mereka yang belum menikmati rezki kita.
“Alhamdulillah saya dan keluarga diberi nikmat oleh Allah SWT. Nikmat yang kami terima ini  harus dirasakan oleh banyak orang,” sebutnya.

Kini anak kedua dari 6 bersaudara kelahiran 2 Januari 1971, terjun ke dunia politik. Jabatan sebagai Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kecamatan Padang Timur, menempatkan dirinya sebagai caleg di nomor urut 2 Dapil IV, Kecamatan Padang Timur dan Padang Selatan.

Terjun ke panggung politik, menurut Ira bukan sekadar latah. Sudah lama dia menaruh hati dengan partai reformis ini. Ira mengaku diajak Amril Amir, kawan masa kecilnya di Teluk Bayur, bergabung dengan PAN. Ketika musyawarah cabang PAN Padang Timur mendaulat dirinya memimpin PAN, Ira menerima dengan penuh tanggung jawab.

Kini, setelah dua tahun lebih memimpin PAN Padang Timur, Ira mengatakan ingin menjadikan PAN sebagai pelabuhan aspirasi warga Padang Timur. Tidak saja untuk duduk di kursi legislatif, tapi juga akan membawa banyak aspirasi untuk kesejahteraan warga.

Karena itu, dalam konsolidasi yang dilakukan, beberapa kegiatan telah dilakukan Ira dengan jajaran pengurus PAN di wilayahnya. Salah satu, membina dan mengaktifkan kelompok-kelompok majelis taklim, mencatat potret sosial-ekonomi kehidupan masyarakat. Tidak saja di Padang Timur, tapi juga di wilayah Dapilnya Padang Selatan.

“Mereka perlu difasilitasi dan ditampung aspirasinya. Mudah-mudahan bisa sampai ke Sawahan,” kata Ira menyebut gedung DPRD Kota Padang. (in).


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update