Notification

×

Indeks Berita

Baca ini: Gejala, Penyebab & Cara Mengobati Vertigo

Selasa, 18 Februari 2020 | Februari 18, 2020 WIB Last Updated 2020-02-18T08:10:58Z
Vertigo adalah suatu bentuk sakit kepala atau pusing dimana penderita akan mengalami sensasi dan persepsi gerakan tidak sewajarnya yang disebabkan gangguan pada sistem vestibular. Kamu mungkin tahu bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang ingin kamu rasakan secara teratur. Pusing bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, mual, lelah, dan terkadang perasaan panik. Tidak hanya itu; pusing atau vertigo bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih serius. Nah, dengan mengerti penyebab dan gejala lainnya, diharapkan bisa membuat kamu merasa lebih baik.

Penyebab pusing yang paling umum adalah vertigo, dengan 54 persen laporan instansi kesehatan merujuk pada gejala tersebut. Vertigo menyebabkan perasaan berputar di dalam tubuh dan juga lingkungan sekeliling. Perasaan ini bisa bertahan selama beberapa detik, menit (dalam vestibular paroxysm), bahkan jam (dalam Meniere’s disease atau vestibular migraine). Dalam kasus tertentu, vertigo bisa bertahan beberapa hari hingga minggu.

Seperti dikutip dari esensi.id, Apa itu vertigo: gejala, penyebab & tingkat keparahan


Menariknya, vertigo sendiri bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala. Pusing bisa menjadi tanda dari berbagai bentuk gangguan dan sering bersamaan dengan gejala tidak nyaman lainnya. Tergantung penyebabnya, vertigo juga bisa bersamaan dengan tekanan dalam telinga, sakit kepala, kehilangan kualitas pendengaran, mual, muntah, penglihatan kabur, berbicara kurang jelas, atau hilangnya kesadaran. Mengidentifikasi semua gejala yang terkait sangat penting untuk membantu menentukan masalah yang mendasarinya, mengidentifikasi jenis vertigo yang sedang dialami, dan memastikan perawatan yang tepat.

Salah satu tipe vertigo yang paling umum adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). BPPV disebabkan oleh kristal kalsium karbonat yang biasanya tertanam dalam gel di utricle (bagian dari telinga bagian dalam) lepas dari tempatnya. Kristal tersebut kemudian bisa bergerak ke satu atau lebih dari tiga kanal setengah lingkaran yang berisi cairan di telinga. Saat kristal tersebut terakumulasi dalam satu kanal, mereka kemudian akan mengganggu pergerakan cairan normal, dan telinga bagian dalam dapat mengirim sinyal palsu ke otak.


BPPV mengakibatkan rasa pusing singkat yang dipicu oleh perubahan tertentu, seperti menggerakan kepala ke atas atau bahwa, berbaring, duduk tegak, atau membalikkan badan. Gejala dari BPPV selain rasa pusing termasuk antara lain; mual, muntah, dan ketidakseimbangan tubuh yang meningkatkan risiko jatuh. Untungnya, BPPV adalah tipe vertigo yang paling mudah untuk disembuhkan. Apabila kamu merasa sering terserang BPPV, coba konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan strategi efektif untuk mengurangi atau menghilangkan gejala tersebut.

Cara mengatasi vertigo


Mengobati vertigo biasanya dilakukan dengan kombinasi obat, terapi fisik, dan psikoterapi. Dalam kasus yang ekstrim, mungkin saja dibutuhkan operasi, walaupun sangat jarang. Metode pengobatan dan pemberian medikasi sangat bergantung pada tipe vertigo dan berbagai faktor kondisi pasien. Dalam kasus BPPV, dokter mungkin bisa membantu untuk mengeluarkan kristal kalsium dari kanal telinga. Selain itu, dokter juga biasanya meresepkan obat termasuk diuretik, obat anti pusing, penahan mual, untuk kecemasan, dan migrain.

Walau demikian, vertigo seringkali membutuhkan pendekatan multifaktorial di luar obat-obatan. Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah mengunjungi chiropractor. Vertigo berpusat pada sistem saraf dan struktur disekelilingnya termasuk tulang belakang. Jadi, perawatan chiropractic bisa menjadi tambahan yang baik untuk mengobati penyakit tersebut.

Cegah vertigo secara alami dengan 5 langkah berikut

Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa dengan efektif mengelola vertigo. Penelitian menemukan bahwa terapi gabungan termasuk olahraga dan latihan keseimbangan, dapat menurunkan risiko pada lebih dari 70 persen pasien, termasuk mereka yang sudah menderita penyakit tersebut selama bertahun-tahun.

1. Menyeimbangkan gula darah

Makanan proses yang manis dan alkohol bisa memicu fluktuasi gula darah yang memperparah gejala pusing. Studi juga menemukan bahwa mengurangi asupan lemak yang tidak sehat dan karbohidrat, serta meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat bisa menyeimbangkan triglycerides dan meminimalkan kerusakan pada telinga bagian dalam. Mulai sekarang, coba konsumsi makanan utuh yang tidak diproses seperti sayuran hijau, buah beri, dan kacang polong untuk menstabilkan gula darah dan memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh kamu.


2. Konsumsi makanan kaya antioksidan

Stres oksidatif dan mediator inflamasi bisa berkontribusi pada vertigo. Sebuah studi menemukan bahwa individu dengan BPPV biasanya memiliki tingkat antioksidan yang rendah. Konsumsi makanan tinggi antioksidan seperti buah beri dan sayuran hijau seperti bayam. Selain itu, tambah juga dengan makanan yang kaya asam lemak omega-3 seperti salmon, chia seed, dan kacang kenari yang memiliki efek anti inflamasi untuk tubuh kamu.

3. Mengontrol tingkat stres

Studi menunjukkan bahwa stres dan vertigo saling berhubungan satu sama lain. Cobalah kelola emosi untuk mengurangi gelisah dengan meditasi, bernapas yang dalam atau bahkan yoga.


4. Coba ramuan herbal

Sumber ramuan herbal bisa memberikan asupan antioksidan, anti inflamasi, dan manfaat lainnya untuk mengurangi gejala vertigo. Ramuan tersebut biasanya terdiri dari kunyit, bubuk cabe rawit, ginkgo biloba, dan akar jahe. Namun, coba juga konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai suplemen atau ramuan tersebut dalam keseharian kamu.

5. Olahraga secara teratur

Peneliti menemukan bahwa program olahraga di rumah ternyata lebih efektif daripada obat-obatan pada beberapa pasien dengan vertigo yang kronis. Tipe dan level olahraga yang direkomendasikan sangat bergantung pada beberapa faktor seperti seberapa “fit” tubuh kamu, apa yang lebih nyaman kamu lakukan, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk dengan aman mengurangi rasa pusing dan gejala lainnya. Tipe olahraga bisa beragam mulai dari mesin eliptikal, treadmill, hingga angkat beban.

Yoga juga merupakan olahraga yang baik untuk meningkatkan keseimbangan, meningkatkan aliran darah, dan secara positif mempengaruhi sistem saraf simpatetik. Walau demikian, beberapa pose dalam yoga bisa menimbulkan masalah pada mereka dengan vertigo, jadi pastikan untuk menginformasikannya kepada instruktur yoga sebelum memulai rutinitas atau olahraga tersebut.(*/riswan)


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update