The First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine (FAHZU), merupakan salah satu rumah sakit yang ikut menangani pasien Covid-19. Ada 104 pasien positif korona yang dirawat di rumah sakit tersebut selama 50 hari. Dari jumlah itu, 78 pasien di antaranya kritis.
FAHZU menangani kasus tersebut dengan terobosan upaya medis dan investasi teknologi terkini. Hasilnya, tidak ada satu pun kasus kesalahan diagnosis, tenaga kesehatan terinfeksi korona, dan kasus kematian pasien.
”Seiring dengan meningkatnya situasi pandemi global, berbagai pengalaman dan pembelajaran menjadi sesuatu yang berharga. Ini juga bekal penting bagi para dokter dan tenaga medis. Saya harap buku ini dapat menjadi bekal mereka yang terdampak agar tidak harus mulai dari nol,” kata pendiri Jack Ma Foundation, Jack Ma, melalui keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020), seperti dilansir kompas.id.
Materi dalam buku ini mencakup penyaringan, diagnosis, dan perawatan pasien positif korona. Ada 28 bab yang memuat tentang strategi teknis peningkatan efikasi, penanganan kegawatdaruratan dan pasien kritis, pentingnya pusat komando di rumah sakit dan lembaga kesehatan, serta cara menekan biaya sembari memaksimalkan upaya medis. Ada pula studi kasus untuk menangani Covid-19.
Seiring dengan meningkatnya situasi pandemi global, berbagai pengalaman dan pembelajaran menjadi sesuatu yang berharga. Ini juga bekal penting bagi para dokter dan tenaga medis. Saya harap buku ini dapat menjadi bekal mereka yang terdampak agar tidak harus mulai dari nol.
Buku ini tersedia dalam format digital dan telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Buku tersebut juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Mandarin, Italia, Perancis, Jepang, Spanyol, Persia, dan Belanda. Menurut rencana, buku ini akan diterjemahkan ke bahasa-bahasa lain dalam waktu dekat.
”Buku dapat diunduh di platform daring Global MediXhange for Combating Covid-19. Saya harap buku ini mendukung pengambilan keputusan klinis yang paling efisien untuk para tenaga medis di dunia,” kata Ketua FAHZU dan penanggung jawab penyusunan Buku Pegangan Pencegahan dan Penatalaksanaan Covid-19, Tingbo Liang.
Aplikasi Komunikasi
Pada Kamis (26/3/2020), Alibaba meluncurkan aplikasi International Medical Expert Communication Platform. Aplikasi ini merupakan wadah kolaborasi virtual bagi para tenaga medis di seluruh dunia secara waktu nyata (real time).
Tenaga medis dapat berinteraksi secara perorangan atau dalam grup di aplikasi ini. Mereka juga dapat mengikuti sesi diskusi langsung secara virtual. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur penerjemah berbasis kecerdasan buatan ke 11 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Arab, Jepang, Spanyol, Rusia, Perancis, Thailand, Turki, dan Vietnam.
Ada sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di China yang bergabung dalam pelantar komunikasi ini. Beberapa di antaranya FAHZU dan Zhongnan Hospital of Wuhan University. Hingga kini, ada lebih dari 400 lembaga medis dari 97 negara dan wilayah yang terdaftar di pelantar ini.(*)
