Notification

×

Indeks Berita

Perantau Pulang Kampung, Covid-19 di Sumbar Meningkat

Jumat, 31 Juli 2020 | Juli 31, 2020 WIB Last Updated 2020-07-31T09:57:46Z
padanginfo.com - PADANG – Tiga hari belakangan kasus positif covid-19 di Sumbar kembali meningkat. Tercatat penambangan 73 kasus dalam tiga hari.

Menurut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno terjadi lojakan penderita covid-19 dalam tiga hari terakhir disebabkan arus mudik para perantau menyambut Idul Adha 1441 Hijriah.

"Dari kasus terbaru sebagian besar dari perantau. Ada yang dari Kalimantan, ada yang dari Jakarta, ada juga dari provinsi tetangga. Ini yang terbanyak selama sejarah kita,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada wartawan usai shalat Idul Adha.

Seperti yang disebutkan Tim Gugus Tugas Covid-19 Sumbar, rincian dari 73 kasus baru tersebut adalah pada Rabu (29/7/2020) 17 kasus baru, kemudian 16 kasus  pada Kamis (30/7/2020), meningkatkan tajam pada Jumat (31/7) sebanyak 40 kasus baru.

Terkonfirmasi 40 orang warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19 tersebut merupakan rekor tertinggi positif yang pernah terjadi terhadap hasil pemeriksaan sample spesimen PCR di Sumbar.

Penambahan pasien positif tersebut berdasarkan pemeriksaan 1.541 sampel spesimen di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Laboratorium Veteriner Baso Agam.

Sebanyak 40 pasien positif berasal dari lima kabupaten dan kota di Sumbar, yaitu 26 orang dari Kota Padang, enam dari Kota Sawahlunto, tiga orang masing-masing dari Kota Solokdan Kabupaten Solok, dan dua orang dari Kabupaten Agam.

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakulas Kedokteran (FK) Universitas Andalas Dokter Andani Eka Putra menyebutkan, temuan tersebut adalah 2,5 persen dari spesimen yang diperiksa dua labor di Sumbar.

“Ada peningkatan kasus di Sumbar, terbesar 40 kasus atau 2.5 persen dari total yang diperiksa. Walaupun masih dalam posisi terkendali, namun kita tetap waspada dan tetap tracing masif,” jelasnya.

Masyarakat tak perlu cemas berlebihan, karena 95 persen adalah tanpa gejala dan ringan. Menurut Andani, penemuan kasus ini terjadi dari hasil tracing dan survailance. Jika tidak ditemukan akan menjadi lebih berbahaya.

"Ini bagian dari proses perkembangan virus yang terkait kejadian di luar Sumbar. Sebagian besar kasus awal berasal dari luar provinsi, seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Palangkaraya dan lain-lain.

Solusinya, menurut Andani, dukungan informasi dari wali nagari, lurah, RT, RW untuk infokan semua pendatang. Perlu peningkatan pemahaman terkait protokol Covid-19 yang harus dirancang mulai dari grup kecil masyarakat, seperti nagari.

"Sumber penularan utama Covid-19 adalah dalam keluarga. Sehingga jika sayang keluarga, patuhi protokol covid saat di luar," tuturnya.(afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update