Notification

×

Indeks Berita

Ketika Penjual Sapu Lidi Curhat pada Nasrul Abit

Jumat, 23 Oktober 2020 | Oktober 23, 2020 WIB Last Updated 2021-12-18T10:48:18Z

H Narul Abit yang menjumpai seorang pedagang sapu di depan Mesjid Raya Sumbar.

padanginfo.com – PADANG - Rosa (38) terkesiap ketika seorang bapak berpakaian rapi turun dari mobil bagus. Bapak itu lalu menghampiri sembari menanyakan kabarnya.

Saat itu Rosa sedang tidur-tiduran di trotoar jalan dekat persimpangan Masjid Raya Sumatra Barat, Padang, Jumat (23/10). Sinar matahari yang begitu terik membuatnya beristirahat sejenak dari aktivitas berjualan sapu lidi.

“Ibu baik-baik saja? Saya kebetulan lewat dan melihat ibu tertidur di trotoar. Lelah sekali kelihatannya,” kata bapak itu.

Mendengar pertanyaan si bapak yang tampak perhatian itu, Rosa tanpa sadar mencurahkan isi hatinya. Ia mengeluhkan semua kesulitan hidup yang dialaminya.

“Saya jualan sapu lidi dari pagi. Sampai siang ini belum seorang pun yang membeli. Rumah saya jauh di Pariaman. Makanya saya tiduran dulu di pinggir jalan melepas lelah,” ucapnya.

Rosa menuturkan bahwa suaminya seorang nelayan yang memiliki penghasilan kecil. Kondisi itu membuatnya harus ikut membanting tulang untuk menafkahi keempat anaknya.

“Tiga anak saya sudah sekolah. Biayanya besar karena kini harus beli-beli pulsa internet pula untuk belajar mereka,” katanya mengeluh.

Mendengar curhatan itu, si bapak tergerak untuk membantu dengan membeli beberapa buah sapu. Rosa sangat berterima kasih kepada bapak baik hati itu. Saking bahagianya, ia sampai lupa menanyakan siapa nama bapak itu. Beberapa orang yang melihat kejadian itu kemudian memberitahu kalau si bapak yang tadi ialah Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, yang kini sedang cuti kampanye pilkada.

Ketika dihubungi secara terpisah, Nasrul Abit, membenarkan bahwa ia sempat menghampiri Rosa, si penjual sapu lidi. Ia melakukan karena merasa iba melihat si ibu tertidur di trotoar jalan.

“Sehari ini saya sudah bolak-balik melewati jalan ini. Setiap kali lewat, saya melihat si ibu terduduk lesu. Tadi saya singgah lalu menanyakan kabarnya,” tutur Nasrul Abit.

Menurut Nasrul, orang-orang seperti Rosa ini perlu uluran tangan dari pemerintah. Ia menilai orang-orang seperti itu layak mendapat pinjaman modal usaha guna mengangkat taraf kehidupan keluarga mereka.

“Ini ada dalam program unggulan kita. Setiap masyarakat yang berekonomi lemah akan kita sediakan pinjaman lunak tanpa agunan. Tujuannya agar mereka bisa mengembangkan usaha untuk mencapai keluarga yang sejahtera,” katanya.(*/afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update