Notification

×

Indeks Berita

Debat Pilgub Sumbar, Pendukung Tidak Atur Jarak

Kamis, 03 Desember 2020 | Desember 03, 2020 WIB Last Updated 2020-12-03T12:00:47Z

 

Para masing-masing pendukung paslon Gubernur berkerumanan tanpa menjaga prokes saat dedat terakhir yang ditayangkan  sebuah tv swasta Jakarta di sebuahhotel diPadang, Kamis(foto ucok)

padanginfo.com-PADANG- Debat putaran terkahir calon Gubernur dan wakil gubernur Sumbar, Kamis (3/12/2020) disalah satu hotel di kota Padang, berjalan lancar dan baik.

Masing-masing pasangan calon saling lempar argumen dan salin jawab, dengan panduam host, sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penyelenggara tetap memakai protokol sesehatan, hanya memperbolehkan 4 orang lainnya, diluar pasangan calon, setelah sebelumnya dilakukan Rapid test bagi semua yang akan memasuki ruang debat.

Sejak awal acara debat, semua tertib sesuai aturan berlaku, namun ketika debat usai, pendukung pasangan calon mulai berkerumun dan tidak menjaga jarak, satu dengan lainnya, membuat ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen dan kordinator divisi pengawasan  Vifner, serta komisioner KPU Sumbar Nova Indra, geleng-geleng kepala.

Untuk sementara, mereka terpaksa harus berdiri diujung tangga eskalator lantai II, dimana debat diadakan, sampai akhirnya semua pendukung meninggalkan tempat dan kembali tidak ada kerumunan.

Menyikapi hal tersebut, ketua divisi pengawasan Bawaslu Sumbar mengatakan, meskipun memakai masker, namun kerumunan yang tidak mejaga jarak, juga merupakan pelanggaran, pihaknya akan membuat surat pada tim pemenangan.

"Kalau debat dan penyelenggaraannya cukup berjalan baik, mengikuti aturan, termasuk prokes, namun kerumunan massa pendukung ini yang harus ditegur," ulas Vifner.

Dia juga menambahkan, sampai akhir masa kampanye Pihkanya akan terus memonitor hal-hal seperti ini, guna menghindari adanya penyebaran virus covid-19, dan pasca pilkada masyarakat tetap sehat.

"Kita akan tetap monitor semua kampanye pasangan calon, bagi yang melanggar tentu akan kita tegur, bila perlu kita minta bantuan stakeholder untuk membubarkan," pungkas Vifner.(Cok)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update