 |
| Nadiem dan Megawati (Foto:IG Nadiem) |
Padanginfo.com-JAKARTA- Dua orang menteri baru Presiden Jokowi dan satu orang Kepala Badan bakal dilantik hari Rabu sore 28 April 2021 di Istana Negara Jakarta. Kedua menteri yang bakal dilantik itu adalah Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek. Jabatan yang diemban Nadiem adalah lembaga baru, gabungan dari Kementrian Ristek yang selama ini dijabat oleh Bambang Brojonegoro. Nama Bambang Brodjonegoro tak ada di kabinet.
Satu lagi menteri di kabinet Jokowi adalah Menteri Investasi yang dijabat oleh Bahlil Lahaladia. Bahlil sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Untuk Kepala Badan, yang akan dilantik adalah Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN.. Laksana Tri Handoko sebelumnya Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pelantikan menteri dan kepala BRIN dilakukan setelah Ristek dan Kemendikbud disetujui DPR penggabungannya. Selain itu, DPR menyetujui pembentukan Kementerian Investasi.
Dari dua nama kementrian baru yang disetujui DPR, nama Mendikbud Nadiem Makarim santer disebut bakal terpental. Tapi setelah diumumkan nama Nadiem masih dipakai untuknama kementrian baru yang bakal dipimpinnya.
Mengutip detik.com, Sebelum kabar Nadiem dinilai bermanuver mencari suaka alias perlindungan politik. Penilaian itu muncul tak lain lantaran kegiatan Nadiem menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputi dan meminta maaf langsung ke Nahdlatul Ulama (NU).
Nadiem memang menemui Megawati saat isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju sedang santer-santernya. Meskipun, menurut pengakuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam pertemuan itu disebut tidak ada pembahasan perihal reshuffle.
Kegiatan menemui Megawati dinilai sebagai salah satu upaya Nadiem Makarim mendapatkan suaka politik. Diyakini ada 'sesuatu' di balik pertemuan Nadiem dengan Megawati.
"Dugaan Nadiem mencari suaka politik cukup menguat dengan menghadap Ketum PDIP. Setidaknya itu bisa diukur dari respons publik dan komentar di media sosial," kata Direktur Parameter Politik Adi Prayitno kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
"Tak mungkin ada asap kalau tak ada api. Nadiem menghadap Megawati tak lahir dari ruang hampa, tapi terjadi di tengah derasnya kritik publik yang mengarah pada dirinya, yang diberi rapor merah sama publik," imbuh Adi (in).
