Notification

×

Indeks Berita

dr Andani: Pengendalian Pandemi Covid-19 di Sumbar Buruk

Kamis, 08 Juli 2021 | Juli 08, 2021 WIB Last Updated 2021-07-08T11:17:28Z

dr Andani Eka Putra.

padanginfo.com - PADANG - Pengendalian pandemi di Sumbar dinilai buruk. Salah satu dampaknya adalah tingginya positivity rate.

Hal itu diungkapkan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, dr Andani Eka Putra.


“Pengendalian kita tidak bagus. Testing turun, tracing turun, isoman banyak, masyarakat tidak patuh,” kata Andani di Auditorium Gubernuran Sumbar, Padang, Rabu (7/7/2021).

Upaya testing, tracing dan tingkat kepatuhan masyarakat menurut Andani, terbilang rendah, akibatnya positivity rate Sumbar mencapai angka 29,63 persen.

Andani yang juga Tenaga Ahli Menteri Kesehatan RI menyebutkan, tracing menurun yang berakibat pada menurunnya jumlah testing. Idealnya menurut dia, testing rate adalah di angka 6-8 orang.

“Sementara yang dilakukan di Sumbar hanya 2-3. Selain itu, kontak tracing di Sumbar idealnya adalah 10-15. Sedangkan di Sumbar hanya 3-4 orang. Ini masih jauh dari idealnya,” ungkapnya.

Dijelaskan Andani, 70 persen kasus aktif penanganannya dengan isolasi mandiri. Harusnya isolasi mandiri hanya 20 persen dari total keseluruhan kasus. Penyebabnya, karena masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

"Sangat banyak masyarakat yang mengadakan pesta baralek saat ini. Namun tidak melaksanakan protokol kesehatan seperti membawa pulang makanan," sebutnya.

Andani mengingatkan pemerintah daerah, terutama kepala daerah, agar mewaspadai terjadinya ledakan kasus. Supaya risiko pengetatan tidak harus dilakukan.

Kalau sudah harus melakukan pengetatan, menurut Andani, akan berakibat kepada penurunan perekonomian masyarakat.

“Karena pengetatan itu membunuh ekonomi masyarakat. Pengetatan itu jurus terakhir pada saat tak siap dari awal pada proses pengendalian. Itu masalahnya,” jelasnya.(*/afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update