Notification

×

Indeks Berita

Sumbar Catat Rekor Positif, Virus Delta Diduga Masuk

Rabu, 07 Juli 2021 | Juli 07, 2021 WIB Last Updated 2021-07-07T09:14:17Z

padanginfo.com - PADANG - Sumbar mencapai rekor tertinggi angka positif covid-19 dalam sehari yaitu 716 pada Rabu (7/7/2021).

Data sementara dari Penanggung Jawab Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Veterenier Baso Dr Andani, terkonfirmasi positif terinfeksi covid-19 adalah 716 orang dari sample terperiksa sebanyak  2.981 atau positivity rate 29,63 persen, Rabu (7/7/2021).

“Ini adalah hasil pemeriksaan sample spesimen kemaren yang hasilnya keluar hari ini. Ini rekor tertinggi yang pernah ada di Sumbar sejak pandemi covid-19 merebak,” jelas Juru bicara Satgas Covid-19 Sumatera Barat Jasman Rizal di Padang.

Jasman mengatakan, penyebab terbesar seseorang terkena Covid-19 berasal dari makanan. Menurutnya, makanan yang dijual di luar dan tidak ditutup, rawan terkena percikan droplet.

“Penyebab terkena Covid-19 bukan karena kontak erat, sekarang ini 70 persen dari makanan,” katanya.

Droplet merupakan penularan pertama virus corona. Makanan yang dijual di luar tanpa penutup akan mudah terkena percikan droplet. “Kalau beli makanan, jangan yang terbuka. Kalau saya beli makanan, sebelum dikonsumsi saya panaskan lagi di rumah,” jelasnya.

Jasman juga mengungkapkan, selama ini cukup banyak pedagang yang abai dengan protokol kesehatan. Pedagang kerap tak mengenakan masker, padahal sedang mengambilkan makanan bagi pelanggan. Droplet tadi masuk ke dalam makanan dan berpotensi menularkan kepada pembeli.

Delta Masuk Sumbar

Dalam pada itu, virus Covid-19 varian berbahaya, yakni varian Delta sudah masuk Sumatera Barat. Varian terbilang sangat berbahaya dan ditemukan pertama kali di India itu mudah menular ke siapa saja.

“Virus corona varian Delta sudah masuk Sumatera Barat, kita harus waspada,” katanya di depan sejumlah ASN Pemko Padang dalam suatu kegiatan di salah satu hotel berbintang di Padang, Selasa (6/7/2021).

Virus varian Delta diketahui lebih mudah dan cepat menular daripada varian virus Corona lainnya. Riset sejauh ini menyebutkan bahwa Covid-19 varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha. Salah satu teori menyebutkan bahwa protein pada permukaan virus Corona varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia, sehingga membuat virus tersebut lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia.

Selain itu, virus varian Delta memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Cukup banyak pasien positif Covid-19 varian Delta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit daripada pasien Covid-19 varian lain. Varian Delta diketahui dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lansia atau yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, seperti diabetes, hipertensi, atau asma. Varian baru ini juga lebih mudah menginfeksi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun.(*/afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update