Prosesi Rajo Jambu Lipo Menjalani Rantau ditampilkan di Museum Adityawarman, Kamis (2/12/2021) pagi. (foto:indra. sn) |
Padanginfo.com-PADANG- Prosesi merantau Rajo (Raja) Kerajaan Jambu Lipo, Kenagarian Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung dipertontonkan kepada publik di Museum Adityawarman, Kamis (2/12/2021). Kegiatan ini merupakan angkaian hari kedua Festival Kebudayaan Jambu Lipo.
Prosesi Rajo Menjalani Rantau ini diawali dengan petatah
petitih di rumah gadang. Kerabat kerajaan menyampaikan maksud dan tujuan
merantau sesuai tradisi turun temurun di Kerajaan Jambu Lipo.
Sebelum rantau dijalani, raja menyerahkan keris kepada
timnbalannya. Selanjutnya, sebelum turun rumah gadang, sang raja dilepas dengan
doa yang dipimpin oleh ulama mereka.
Acara prosesi Rajo Menjalani Rantau disaksikan oleh pewaris
Kerajaan Pagaruyung, Bundo Kanduang Ranah Minang, Puti Reno Raudha Thaib, Kepala Dinas
Kebudayaan Pemprov Sumatera Barat Gemala Ranti dan sejumlah undangan dari
berbagai kalangan.
Menurut Bundo Kanduang pewaris Kerajaan Pagaruyung, Prof.
DR.Puti Reno Raudha Thaib mengatakan, nilai-nilai tradisi ini perlu dijaga agar
generasi penerus tidak kehilangan tradisinya. Apalagi di tengah perkembangan
modernisasi dunia.
“Kerajaan Jambu
Lipo adalah bagian dari Kerajaan Pagaruyung. Bila tradisi tidak dijaga dan
dikawal, lambat laun akan hilang dan tinggal cerita,” sebutnya.
Menurut Gemala
Ranti, prosesi ini ditampilkan agar khalayak banyak mengetahui nilai-nilai
tradisi yang tetap dijaga Kerajaan Jambi Lipo.
“Ini juga
sekaligus salah satu upaya pelindungan, pengembangan, dan pembinaan terhadap
warisan budaya Sijunjung,” kata putri sastrawan AA.Navis itu..
Ranti menambahkan,
kegiatan Festival Kerajaan Jambu Lipo Ranah Godok Obuih ini bisa dilaksanakan
Dinas Kebudayaan Sumatera Barat karena difasilitasi Hidayat, anggota DPRD Sumatera
Barat.
Hidayat, anggota mengatakan, Festival Kerajaan Jambu Lipo Ranah
Godok Obuih dengan segenap keberagaman kegiatan budaya di dalamnya, termasuk
penelitian sejarah oleh para ahli yang berkompeten, sebagai langkah awal
membuka lebih luas perspektif masyarakat, utam.anya generasi penerus Jambu Lipo
agar paham nilai-nilai sejarah, sosial, budaya, dan asal usulnya.
“Kerja ini tujuannya agar generasi muda dan penerus Kerajaan Jambu Lipo dan Nagari Lubuak Tarok agar memahami warisan budaya, nilai-nilai sejarah, dan sosialnya. Selain itu, kita berharap Kerajaan Jambu Lipo jadi perhatian nasional. Dan itu saya kira sudah terjadi,” terang Hidayat.
Rangkaian acara Festifal Kebuayaan dan Seminar Kebudayaan Kerajaan Jambu Lipo hari kedua, Kamis 2/12/2021 menampilkan sejumlah tradisi yang hingga sekarang masih dijalankan. (in).
-