Alm. Zuiyen Rais dan isteri. (Foto. Dok. Internet).
padanginfo.com-PADANG- inna illahi wa inna illaihi rajiun. Warga Kota Padang menerima kabar duka Kamis malam 10 November 2022 . Zuiyen Rais, Wali Kota Padang periode 1993-2003 wafat di RSUP M. Djamil Padang jam 21.20 dalam usia 81 tahun karena sakit tua.
Kabar meninggalnya mantan Ketua PWI Sumbar periode 1968-1970 itu cepat tersiar di media sosial. Para netizen saling mengabarkan di status dan grup-grup WA dan FB.
Sejumlah warga kota dan kerabat langsung menuju kediaman pribadi almarhum di Jalan Jakarta, kawasan Asratex Ulak Karang Padang.
Zuiyen memulai karir sebagai wartawan surat kabar Aman Makmur saat ia kuliah di jurusan Sejarah IKIP Padang (kini UNP).
Ia memulai kariernya sebagai birokrat di Badan Pemerintah Harian (BPH) Kota Padang tahun 1970. Kemudian lebih menghabiskan karir di Bappeda Provinsi Sumbar dan Bappeda Kota Padang sebagai ketua, sebelum menjadi Sekda Kota Padang.
Ayah 4 anak buah perkawinan dengan Dra. Asni Ayub, Dosen IKIP Padang, kelahiran Kapau Bukittinggi 13 Desember 1940 ini, setelah meraih gelar sarjana muda, bekerja sebagai asisten dosen dan wartawan. Ia kemudian menyelesaikan S1 di jurusan yang sama dan S2 di IPB Bogor.
Ketua PWI Sumbar
Ketika bekerja sebagai wartawan Harian Aman Makmur Zuiyen terpilih menjadi Ketua PWI Sumbar (1968-1970) dan mendapat kesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik di Belanda tahun 1969.
Mengutip sumber dari Wikipedia, sepulang dari Belanda, Zuiyen terpilih sebagai anggota Badan Pemerintahan Harian (BPH) Kota Padang Bidang Sosial Budaya (1970-1974). Di sini ia memulai karier sebagai pegawai negeri.
Selain sebagai birokrat, Zuiyen termasuk pendiri Universitas Bung Hatta bersama Gubernur Hasan Basri Durin. Ia menjabat sebagai Sekretaris PTS ternama itu selama Hasan Basri Durin menjabat Ketua Pembina dan melanjutkan jabatan Ketua Pembina dijabat sampai akhir hayatnya.
Informasi dari pihak keluarga, Jumat pagi 11 November 2022 almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya, Kapau Bukittinggi. Sebelumnya terlebih dahulu disemayamkan di Balai Kota Padang untuk memberi kesempatan kepada warga kota memberikan penghormatan.(in).
