Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan memangkas jumlah bandara internasional dari 32 menjadi 14 atau 15 saja di Indonesia.
Kebijakan yang merupakan kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan RI dan direstui Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan pergerakan domestik dan meningkatkan mobilitas perjalanan wisata dalam negeri.
Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Safar menilai jika benar penurunan status ini merupakan kemunduran bagi Sumbar apalagi penerbangan internasional baru saja kembali di buka.
"Kita tau ada sejumlah maskapai yang melayani penerbangan ke Malaysia dan juga baru ada penerbangan umroh langsung dari BIM ke Jeddah," kata dia.
Ia ingin memastikan kabar ini dahulu dan baru ada langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan bersama Pemprov Sumbar agar status bandara internasional.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedy Diantolani mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi tentang status Bandara Internasional Minangkabau (BIM), masuk atau tidak dalam rencana itu.
"Kita masih menunggu kelanjutan dari rencana ini," ujar dia.
Ia mengatakan posisi Pemprov Sumbar sebenarnya siap untuk menerima kebijakan dari pusat terkait status BIM ke depan. Hal itu sejalan dengan pernyataan Gubernur Sumbar, Mahyeldi sebelumnya. (in)