Notification

×

Indeks Berita

Warga Merasakan Pemerintah Kota Hadir

Minggu, 19 Februari 2023 | Februari 19, 2023 WIB Last Updated 2023-02-19T07:02:47Z

 



Erman Safar. Foto. Istimewa


Oleh Erman Safar

(Walikota Bukittinggi)

RODA birokrasi, pemerintah Kota Bukittinggi telah berjalan pada rel yang pas dan tepat. Kondisi itu dirasakan setelah satu tahun memimpin kota yang penuh sejarah penting itu. Tepatnya tahun 2022. 


Suasana tahun 2022 terlihat begitu bergairah. Semua pegawai di setiap bidang sibuk bekerja. Bergerak dinamis. Budaya diskusi dalam rapat internal hidup. 

Program-program dipikirkan, dirancang dan dijalankan. Luar biasa. 


Apapun yang direncanakan dianalisis: apakah program itu bisa dijalankan. Apakah boleh secara aturan formal, sosial dan budaya. Faktor eksternal seperti percakapan masyarakat di media atau kelompok yang berbeda pandangan politik, dijadikan bumbu penyemangat kerja. Sebab, percakapan wargakota di media sosial meski nadanya minor, keras atau tak masuk akal sehat, tetap perlu. Itulah tanda adanya kehidupan. Suatu kota yang sepi dari percakapan, itu ibarat suasana di sebuah kawasan pemakaman luas, mencekam dan menciutkan nyali.


Buah dari bergerak dan berjalannya pemerintah Kota Bukittinggi di rel yang tepat, mulai dipanen. Selama tahun 2022, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp127 miliar. Angka PAD itu, tertinggi dalam 10 tahun terakhir.


Di sisi ekonomi, data BPS menunjukkan angka yang luar biasa. Di mana, pendapatan per kapita warga Bukittinggi mencapai Rp74,24 juta per tahun. Angka pendapatan warga Bukittinggi itu, paling tinggi di Sumbar. Pemerintah Kota tahun 2022 juga berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka secara drastis, menjadi 4,9 persen. 


Realitas Lapangan 


Dalam realitas di lapangan, program pemerintah kota yang menyentuh  langsung masyarakat, dapat dirasakan dari respon yang diperlihatkan warga. Pegawai kota dengan seragam ASN saat berbelanja di pasar, mendapat senyum dan layanan ramah dari pedagang. Pedagang yang mendapat keringanan dan kemudahan modal usaha program Tabungan Utsman BPRS Jam Gadang, mengekspresikan rasa senang dengan cara tersendiri. Senyum dan pelayanan yang ramah.


Di saat berkunjung ke masyarakat, berbagai cerita, kabar dan ungkapan positif diperoleh. Ada ibu rumah tangga bercerita. Dia mendapat kabar dari anaknya yang baru pulang sekolah bahwa iuran komite setiap bulan tidak perlu dibayar lagi. Uang komite  sudah dibayarkan Pemko. "Uang komite sudah dibayarkan pemko, eh si abang malah minta jajannya dilebihkan dari biasa," cerita warga dengan ekspresi senang.


Di kesempatan lain, ada warga bercerita tentang suaminya saat pulang kerja. Suatu hari, setelah gajian di akhir bulan, suaminya mengabarkan bahwa BPJS mereka sudah dibayarkan pemerintah kota. "Ayah anak-anak bilang, ayo kita ajak anak kita makan di luar hari ini," cerita warga yang iuran BPJSnya ditanggulangi Pemko Bukittinggi itu.


Di sebuah mesjid sehabis shalat isya berjamaah, sekelompok warga masih duduk-duduk dalam masjid. Ada yang bercerita, pak Ahmad. Katanya, salah seorang jamaah sudah 4 hari tidak ke mesjid. Jamaah itu sakit, dia terpaksa di rumah saja. 


'Tapi kemarin siang sudah dijemput ke rumahnya oleh ibu Camat, pak Lurah, pegawai Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan pakai ambulan. Jemaah kita yang sakit itu diantar ke rumah sakit," cerita pak Ahmad.


Mendengar cerita pak Ahmad, warga yang lain menimpali: "Iya, sekarang pemerintah hadir di mana-mana. Kemarin cucu saya juga dikasih uang lima ribu baru. Ternyata dia diberi Bang Wako waktu keliling melihat warga kota yang kurang mampu."


Salah seorang jamaah yang ikut ngobrol di mesjid itu ikut berkomentar: "Sekarang, pagi-pagi sudah diklaksonin sama mobil Dinas Lingkungan Hidup. Mereka menjemput sampah ke rumah warga. Kadang saya kasih petugasnya secangkir kopi, sebagai ucapan terima kasih."


Tidak hanya program riil dan nyata yang telah dirasakan warga kota sejak tahun 2022 itu. Sikap terbuka dan respon cepat pimpinan dan aparatur pemerintah juga semakin terbukti positifnya. Sebelumnya warga merasa pesimis kalau masalah mereka tidak akan dibantu oleh pemerintah. Sekarang situasi berbeda. Masyarakat semakin terbuka menyampaikan masalah yang dihadapi. Tidak hanya melalui pesan di media sosial, warga juga datang langsung untuk menceritakan masalah mereka ke walikota dan aparatur. Masalah apapun kini disampaikan warga dengan cara masing-masing. 

Sketsa-sketsa yang terlihat dan muncul di tengah warga kota itu memberi energi besar bagi pemerintah kota. Setiap program yang dijalankan pemerintah dan jajaran terbukti dirasakan kebaikan dan manfaatnya oleh warga.(*)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update