Dari pantauan jurnalis padanginfo.com, saking ramainya kerabat dan warga Belanti yang ikut menyalatkan, membuat beberapa orang ikut shalat di teras masjid.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Profesor Unand itu meninggal di RS. Jantung Harapan Kita, Minggu 26 Maret 2013 jam 16.30 dalam usia 64 tahun. Sebelumnya Prof. Helmi dirawat untuk operasi jantung.
Jenazah sampai di Padang Senin pagi jam 08.00 WIB. Di Cargo Bandara Internasional Minangkabau (BIM) puluhan kerabat ikut menjemput.
Setelah jenazah keluar dari cargo BIM, langsung dibawa ke rumah duka untuk memberi kesempatan kepada warga Belanti dan kerabat memberi penghormatan terakhir.
Terlihat di antara pelayat mantan Rektor Unand Prof. Werry Darta Taifur dan Prof. Tafdhil Husni yang kini menjadi Rektor Universitas Bung Hatta, para dekan dan dosen di lingkungan Unand, para pejabat serta bekas mahasiswa alm di Fakultas Pertanian dan sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi lainnya.
Rangkaian panjang papan bunga juga terlihat di gang rumah almarhum.
Rektor Unand Prof. DR. Yuliandri, SH menyebut meninggalnya Prof. Helmi adalah sebagaibkehilangan, tidak saja bagi Unand, tapi juga bagi daerah Sumatera Barat. Karena kontribusi pemikiran almarhum sangat banyak, terutama dalam pembangunan pertanian. Sesuai dengan spesifikasi keilmuannya.
Sebelum dishalatkan di Masjid Darul Mukhlisin, Prof. Assasriwarni, Guru Besar UIN Imam Bonjol membacakan doa dan menjadi imam shalat.
Almarhum Prof. Helmi dimakamkan di pemakaman Unand di limau Manis. Setelah sebelumnya juga dilakukan pelepasan oleh Keluarga Besar Unand dan dishalatkan lagi di Masjid Nurul Ikhlas, kampus Unand. (in).