Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG, Daryono menyebut gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Kemudian gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang serta sejumlah wilayah lainnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami," kata Daryono dalam siaran persnya.
Ia menyampaikan daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status Waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara.
Selain itu juga terjadi gempa bumi susulan, hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar magnitudo 4,6.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Hinggsa Selasa pagi belum didapat laporan adanya kerusakan fisik yang berarti. (in).