Irvan Khairul Ananda- mantan pejabat Sumbar, dalam status FBnya mengulang kembali ucapan almarhum saat Halal bi Halal di Suaso, 18 Mei lalu. Telah sampailah apa yang terkandung dalam hati sanubarinya “Da Bas” (Kkd. H. Basril Taher) pada acara Halal Bi Halal Grup Sakato Tuo pada Kamis yang lalu. Kita semua sudah mendengar, kita semua sudah memahami.
“Wakden serahkan lah ka nan mudo lei…. Itulah yang beliau sampaikan.
Rupanya halal bi halal 18 Mei yang lalu adalah pertemuan kami yang terakhir dengan beliau yang sengaja datang dari Pekanbaru sekedar bertemu sahabat Sakato di Padang.
Beliau yang menyatakan baolah perkumpulan pensiun dek yang mudo. “Ambo ko lah tuo. Ndak talok lai“, adalah sinyal bahwa beliau akan pergi menghadap Illahi.
Marzuki Onmar yang lebih akrab dipanghil Maron, ikut terkejut menerima kabar duka.
Bagi Maron, sosok Basril Thaher dikenal sebagai pemimlin yang mengayomi. Tidak memandang diri atasan. Memimpin dengan penuh kekeluargaan.
Dalam organisasi Tuah Sakato, almarhum seperti menyampaikan banyak pesan terakhirnya. Basril memberikan semangat yang minta pengurus mengadakan pertemuan 3 bulan sekali dan merencanakan jalan jalan sampai ke Jawa dengan jalan darat.
“Wak nikmati hari tuo ko sambi menikmati jalan tol yang telah dibangun pemerintah.”, ujar Da Bas saat itu.
Basril Thaher juga mempunyai grup WA pensiunan ASN Padang Panjang yang diberi nama Palito Tuo. Bersama rombongan Palito Tuo inilah almarhum menutup hayatnya, setelah melaksanakan shalat Ashar di masjid yang sangat terkenal itu.
Basril Thaher kelahiran 14 November 1945 adalah putra Palinggam, kota Padang. Istrinya Zarnifa Asmara atau dikenal dengan nama Uni Djan, meninggal sekitar 8 bulan lalu. Uni Djan dulunya dikenal sebagai motivator kepribadian di Padang.
Basril Thaher memulai karir di penghujung tahun 1970an sebagai PNS di kota Padang Panjang. Jabatan yang pernah dipegang adalah Kabag Pembangunan dan Ketua Bappeda. Selepas itu pindah ke Kabupaten Agam sebagai Kepala Inspektorat.
Dari Kabupaten Agam Basril Thaher ditarik ke Provinsi semasa Gubernur Hasan Basri Durin (alm). Jabatannya Kepala Biro Pembangunan, Kepala Biro Umum, Asisten 2 Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Inspektorat dan Kepala Dinas Pertambangan ESDM. Pejabat Bupati 50 Kota.
Setelah pensiun di tahun 2000an, Basril Thaher diminta memimpin Partai Hanura Sumbar. Meski memimpin Hanura, Basril Thaher tidak bersedia menjadi caleg. Dia hanya ingin membesarkan partai. Berkat dukungan Hanura, Irwan Prayitno dan Muslim Kasim (alm) menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
Jenazah Basril Thaher akan dimakamkan di Pekanbaru, Selasa siang bakda Zuhur, berdampingan dengan makam istrinya.
Pekanbaru adalah kota tempat alm bersama anak dan cucu menikmati masa pensiun. Penyelenggaraan jenazah sudah dilakukan Senin malam di RSUD Yigyakarta. (in).