Notification

×

Indeks Berita


Buntut Alihfungsi Taman Budaya, Senator Leonardy Sambut Positif Keluhan Seniman Sumbar

Senin, 12 Juni 2023 | Juni 12, 2023 WIB Last Updated 2023-06-12T00:56:14Z
Senator Leonardy Harmainy bahas alihfungsi Taman Budaya dengan seniman Sumbar, Sabtu (11/6/2023) . Foto  Yeka


padanginfo.com-PADANG-Perjuangan para seniman, berupa penolakan atas rencana alihfungsi pembangunan kompleks Taman Budaya, khususnya bangunan di zona B & C, yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, belumlah berhenti. Bahkan gerakan yang telah berjalan sejak bulan February 2023  lalu, melalui pelbagai aktifitas, dialog, diskusi, nyatanya malah kian menderas.

Terakhir, Minggu, 11 Juni 2023, dengan diwakili oleh puluhan seniman, berjumlah 35 orang, diterima dengan terbuka dan penuh keramahan oleh senator DPD RI, H Leonardy Harmaini Dt.Bandaro Basa, didampingi aktifis senior H.Saharman Zanhar. Pertemuan berlangsung penuh kekeluargaan, terbuka serta lugas. Bahkan suasana pertemuan, lebih mirip ibarat  seorang bapak yang menerima pengaduan dari anak-anaknya. Bertempat di Rumah Makan Samba Lado H Zainal, Ulakkarang, Padang.

Saharman Zanhar, aktifis dikenal juga pernah ikut mendirikan Sanggar Seni Paris, di Padang Pariaman, era 1980an, berharap agar gerakan-gerakan para seniman, dan pertemuan dengan senator ini, hendaknya dapat menggugah kepedulian pemerintah terhadap iklim kesenian maupun kebudayaan di Sumatera Barat. " Karena tanpa kehadiran dari para seniman, maupun budayawan yang terus berkarya, bagaimana bisa pembangunan dilaksanakan secara humanis dan penuh nilai ? "

Hadir juga pada pertemuan yang didahului makan siang, wartawan dan sastrawan senior, Khairul Jasmi, penyair Yeyen Kiram yang dikenal sebagai aktifis Cagar Budaya, koreografer tari Internasional, Ery Mefri, Angga Djamar, penyair Syarifuddin Arifin, Andrea C Tamsin, Nasrul Azwar, sastrawan, Trikora Irianto, Jeffnil St Pandeka, koreografer Deslenda, Filhamzah,  Dadang Leona, Hermawan An, teaterwan Rizal Tanjung, Muslim Noer, Fauzul elNurca, Kamal Guci, dan masih banyak lainya.

Sebagaimana diketahui, kompleks Taman Budaya Sumbar, terletak di kawasan Jalan Diponegoro, sejak tahun 1974, dikenal sebagai pusat aktifitas dan kreatifitas dari para seniman, pekerja seni, sastrawan maupun budayawan dan lainya dari seluruh Sumatera Barat. 
Baru-baru ini, pemerintah provinsi Sumatera Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) melakukan FGD yang menjelaskan  tentang rencana perubahan fungsi gedung zona C. Dari semula sebagai kantor untuk aktifitas kegiatan perkantoran Dinas Kebudayaan dan UPTD Taman Budaya, dialihkan sebagai bangunan hotel komersial bintang lima.  Sementara pembangunan zona B, yang semula direncanakan untuk aktifitas seniman, yang memuat nantinya bangunan teater  utama, bioskop, gallery, labor musik, tari, perpustakaan, dll, masih dibiarkan mangkrak. Padahal, telah ditemui adanya pelanggaran keuangan oleh pihak  Kejaksaan, khusus bagi pembangunan di areal zona B. 

Menurut Syarifuddin Arifin, seniman yang dikenal sebagai penyair lintas negara " Alangkah baiknya, pembangunan kompleks zona B ini diselesaikan dahulu, agar para seniman bisa kembali beraktifitas normal kembali, baru kemudian rancangan zona C ini diteruskan. Karena pada hakekatnya kami para seniman, tidaklah anti pembangunan, demikian Ery Mefri koreografer yang diketahui telah malang melintang di panggung-panggung Internasional, melengkapi. 
Sehingga jika pembangunan zona B selesai, maka para senimanpun dapat kembali bisa beraktifitas seperti semula. Sementara jika pemerintah maunya merubah rancangan menjadi hotel, ya terserah.
Sekarang ini, seolah-olah kami ini para seniman diperlalukan malah jauh lebih buruk daripada sampah. Dibuang tanpa tahu tempatnya. Padahal, sampah saja jika dibuang, ada tempatnya, begitu kira-kira analoginya.

Sementara itu Khairul Jasmi, tokoh pers Sumatera Barat, menyarankan ada baiknya diadakan kembali, pertemuan terbuka antara tiga pihak agar bisa diketahui lebih jelas lagi soal rancangan detail bangunan yang akan dilakukan pihak pemerintah Prov.Sumbar.Terutama pertemuan antara pihak PU, Bappeda dan seniman. Penting kemudian, dibuat kesepakatan yang lebih tegas sebagai bentuk hasil dari pertemuan tsb.

Melengkapi hal tersebut, menurut senator yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Prov Sumbar, Leonardy Harmaini Dt, Bagindo Basa, " Sebetulnya pelaksanaan kebudayaan dan para pelakunya, yakni tak lain dari para seniman maupun budayawan,  masihlah sangat diperlukan di negeri ini. " Karena budaya itu anat terkait dengan sikap, perilaku maupun ilmu -- yang saling mewarisi nantinya. Disitu tidak hanya memuat pelbagai nilai-nilai, pembangunan maupun kehidupan bermasyarakat,  juga essensi dari ruh peradaban.

Menanggapi pelbagai usulan serta keluhan  dari para seniman, yang diterima secara terbuka dan menggarisbawahi, sebagai senator tentunya H.Leonardy Harmaini, menanggapi dengan positif dan penuh kekeluargaan " saya akan berkerja sesuai dengan tugas saya, silahkan seniman pun tetap laksanakan terus perjuanganya, sesuai dengan kesenimananya, "
(YeKa)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update