Notification

×

Indeks Berita


Ketua DPRD Sumbar Supardi: Budaya dan Pariwisata Penting bagi Kota Payakumbuh

Jumat, 13 Oktober 2023 | Oktober 13, 2023 WIB Last Updated 2023-10-13T02:34:30Z


Ketua DPRD Sumbar Supardi 

 

padanginfo.com-PAYAKUMBUH- Intangible Cultural Heritage Festival (ICHF) 2023 resmi dibuka, Kamis, 12 Oktober 2023, di Agamjua Art and Culture Cafe, Payakumbuh, Sumbar.

 

Pada malam pembukaan Festival yang akan berlangsung hingga 17 Oktober mendatang itu, Ketua DPDR Sumbar Supardi dalam mukadimahnya menyampaikan visinya soal Payakumbuh sebagai Kota Festival, tepatnya festival budaya.

 

“Impian saya ke depannya adalah bagaimana Payakumbuh menjadi kota yang penuh pendar cahaya festival,” paparnya.

 

Untuk menuju ke arah itu, lanjutnya, segenap pihak terkait mesti terus menekankan

pentingnya posisi budaya dan pariwisata bagi Payakumbuh dan Sumbar.

 

“Budaya adalah hulu dan pariwisata sebagai hilirnya. Karena, terus terang, hanya budaya yang membuat kita berbeda di dunia ini,” lanjutnya.

 

Kekhasan budaya di Sumbar dan Payakumbuh, yang tak dimiliki wilayah lain, menurutnya merupakan modal yang berpotensi besar memajukan pariwisata Sumbar, dan Payakumbuh khususnya.

 

“Ketika digarap bersama, Sumbar akan jadi kasawan wisata yang maju dan berkepribadian,” lanjutnya. “Payakumbuh akan dikunjungi berbagai negara, untuk nikmati budayanya yang khas.”

 

Lebih jauh, tokoh asal Payakumbuh itu juga menyinggung pentingnya ICHF 2023 untuk pertahankan status WBTb dari Sumbar yang telah diakui UNESCO.

 

“Jika WBTb Dunia tidak diaktivasi, tidak dieksebisi, dipertunjukkan, statusnya bisa dicabut oleh UNESCO,” lanjutnya sambil menyampaikan bahwa iven tersebut merupakan satu-satunya iven di Indonesia yang digelar bertepatan dengan peringatan 20 tahun Program ICH UNESCO.

 

Di kesempatan yang sama PJ Walikota Payakumbuh, yang diwakili Sekda Payakumbuh Rida Ananda, juga menyampaikan apresiasi dalam kata sambutannnya, terkhusus pada Dinas Kebudayaan Sumbar dan Ketua DPRD Sumbar Supardi.

 

“Apresiasi yang sebesar-besarnya. Karena telah beri kepercayaan pada Payakumbuh untuk jadi tempat diselenggarakannya iven berskala internasional ini,” kata Rida.

 

“Iven ini juga adalah momen penting aktivasi WBTb dan WBTbI, khususnya yang ada di Payakumbuh, momen untuk memasyarakatkan warisan budaya yang ada di Payakumbuh ke dunia luar, dan generasi muda kita sendiri,” tambahnya.

S Metron Masdison selaku Direktur Festival dalam kata hantarannya menyampaikan pentingnya mengaktifkan ekosistem.

 

“Selama ini persoalan terbesar dalam kebudayaan adalah tidak terkoneksinya ekosistem,” jelasnya.

 

Ia melihat adanya ketakterhubungan antarpartisi di bidang kebudayaan. Regulasi, pelaku, pengguna, dan infrastruktur kebudayaan seperti bergerak sendiri-sendiri tanpa suatu Desain Besar.

 

“ICHF 2023 mencoba menating menuju ekosistem. Kegiatan ini akan memberi arus agar terjadinya koneksi,” tekannya.

 

Malam pembukaan ICHF 2023 dihadiri berbagai kalangan. Niniak Mamak, Tuo-tuo Silek, pelaku dan pegiat budaya, serta komunitas-komunitas. Ketua LKAAM Sumbar, Kepala BPK Wilayah III Sumatera Barat, Rektor ISI Padang Panjang, Wakapolres Payakumbuh, Konsulat dari India,  serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar.

 

Malam pembukaan dimulai dengan seromoni Mambuka Galanggang, yang diikuti beberapa pertunjukan lainnya. Salah satu yang spesial adalah pertunjukan silek oleh dua warga Inggris yang merupakan murid dari sasaran Silek Karang Cabang Birmingham serta Penampilan Silek oleh mahasiswa/siswi ISI Padang Panjang yang berasal dari berbagai negara, mulai Autralia hingga Nigeria. (*/ak)

 


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update