Notification

×

Indeks Berita


Narasi Galanggang Arang pada Festival Anak Sumbar 2023

Minggu, 19 November 2023 | November 19, 2023 WIB Last Updated 2023-11-19T00:57:22Z

Mahatma Muhammad.Foto.Dok



padanginfo.com- PADANG- Festival Anak Sumbar yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) akan dimulai pada Sabtu (18/11/2023) hingga Minggu (19/11/2023) 


Festival yang bertajuk ‘Pertemuan di Taman Bermain’ ini, juga didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui helatan budaya Galanggang Arang. Kegiatan akan berlangsung di aula dan taman istana Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang.


Salah satu rangkaian kegiatannya akan menyajikan pameran lukisan, video serta lomba kolase seni melibatkan orangtua dan anak yang bertema Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).


WTBOS adalah salah satu Warisan Dunia dari Indonesia, yang telah ditetapkan UNESCO pada 6 Juli 2019, karena dianggap memiliki sejarah dan ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi peradaban pada masa itu.


WTBOS itu sendiri meliputi tiga zona utama. Zona A merupakan kawasan industri tambang batubara yang terletak di Kota Sawahlunto. Zona B merupakan rangkaian jalur kereta api yang melewati Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang. Sedangkan Zona C meliputi kawasan penampungan batubara di pelabuhan Teluk Bayur yang disebut Silo Gunung.


Sedangkan Galanggang Arang sendiri merupakan aktivasi untuk menggali dan merawat kebudayaan di sepanjang kawasan WTBOS, program prioritas Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemdikbudristek RI yang diluncurkan tanggal 19 Oktober lalu di Padang.

Kurator Festival Anak sekaligus kurator helatan Galanggang Arang, Mahatma Muhamad mengatakan ada 7 video yang tayang pada layar digital dan lokasinya menyebar di beberapa titik halaman Gubernuran. Selain itu juga ada belasan pameran lukis bertema WTBOS yang dipajang pada satu ruangan khusus di areal acara.

"Karya tersebut merupakan tindak lanjut dari peserta Dialog Temu Kenali Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dan Lokakarya Pembuatan Konten Video dan Seni Rupa telah terlaksana pra-Festival Anak 11 November lalu," ujarnya.

Peserta dialog berasal dari Fasilitator dan Pengurus Forum Anak dari 19 Kabupaten Kota di Sumbar. Setelah dialog dan lokakarya, mereka diberi tugas menjelajahi jalur kereta tambang batubara Ombilin di Zona A, B, dan C untuk membuat konten dan karya seni rupa.

 

"Mereka adalah pewaris yang akan mengambil peran penting dalam pelestarian sekaligus kompleksitas persoalan yang mengancam atribut dan properti dari warisan budaya tersebut. Pengetahuan terkait WTBOS penting didistribusikan kepada anak di Sumbar sebagai warisan dunia yang harus dirawat, manfaatkan dan kembangkan dalam berbagai eksplorasi kerja kreatif dan penciptaan karya, " jelas Mahatma.

Sejalan dengan Mahatma, Yusuf Fadli Aser, kurator Festival Anak menyebut bahwa lomba kolase seni bertema WTBOS tidak hanya untuk mendekatkan dan mempererat hubungan antara orang tua dan anak, tapi juga untuk meningkatkan pengetahuan anak Sumatera Barat tentang WTBOS.

"Sebagai salah satu warisan budaya dunia, anak-anak Sumatera Barat juga perlu mengetahui dan ikut serta dalam upaya melestarikan dan menjaga agar WTBOS tetap terjaga." ucapnya.


Selama dua hari berturut-turut, Festival Anak Sumbar akan menyuguhkan berbagai macam konten kegiatan lainnya diluar lingkup WTBOS seperti senam anak, pameran karya lukis, panggung ekspresi, pertunjukan tari dan teater, pertunjukan Boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo, lomba, kelas belajar dan kelas bermain.(*/ak)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update