Ribuan warga memenuhi ruas jalan depan Masjid Muhamaadan untuk mendapatkan gula pasir yang dilempar dari anjungan masjid. (Foto Indra Sakti Nauli).
Acara Serak Gulo adalah acara tradisi warga keturunan India di Padang yang diselenggarakan setiap akhir bulan Jumadil Awal atau awal bulan Jumadil Akhir.
Untuk kalender 13 Desember 2023 ini acara Serak Gulo bertepatan dengan 29 Jumadil Akhir 1444 H. Perayaan Serak Gulo diresmikan Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah.
Gubernur Mahyeldi mengatakan acara Serak Gulo perlu dilestarikan sebagai warisan budaya warga muslim India di Padang.
"Pemprov Sumbar memberi apresiasi kegiatan ini. Apalagi tahun ini Serak Gulo sudah diakui Kemendikbud sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Ke depan, perlu dibuat kalender dengan aneka tradisi kebudayaan India. Mulai dari kuliner, makanan dan tradisi Islaminya," kata Mahyeldi.
Mahyeldi yang dipanggil Mamu oleh warga India berharap kepada Lurah dan Camat Padang Selatan mengusulkan ke DPRD Padang nama Jalan Pasar Batipuh yang dikenal sebagai perkampungan warga Keturunan India di Padang diberi nama Jalan Litle India.
Sebelumnya Ketua Panitia Serak Gulo H.Fauzan mengatakan, acara Serak Gulo merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun dalam hitungan tahun hijriyah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap akhir bulan Jumadil Awal.
"Acara sempat terhenti selama 2 tahun karena Covid. Dan tahun 2023 ini merupan kali kedua dilaksanakan, " kata Fauzan.
Ketua Ikatan Keluarga Muhammadan H.Asmantoni melaporkan, lebih kurang 4 ton gula pasir yang dibungkus dalam kantong-kantong kain perca dibagikan kepada masyarakat. Tidak saja warga muslim keturunan India yang hadir, khalayak umum juga berdatangan untuk mendapatkan rebutan gula.
Gula pasir yang dilempar dari anjungan Masjid Muhammadan ke kumpulan massa, merupakan gula sumbangan warga India yang berkemampuan.
"Ini juga sebagai rasa terima kasih kepada Allah atas rezki yang diberikan," kata Asmantoni. (in).
.
.