Kabar meninggalnya Rani Ismael disampaikan keluarga dan secepatnya beredar di grup medsos.
Informasi yang dihimpun, almarhum sejak beberapa tahun belakangan mengalami sakit tua. Meski masih bisa berjalan, namun suka lupa dengan orang yang dikenalnya. Bahkan beberapa kali karena drop, Rani Ismael dirujuk ke rumah sakit.
Di Sumbar sendiri, Rani Ismael dikenal sebagai icon di perusahaan otomotif Suka Fajar Grup. Meski tidak pernah menempuh pendidikan tingkat tinggi, hanya setingkat SD, namun ia sukses mengelola perusahaan. Bahkan perusahaan lain yang dikelola berada di bawah bendera Morris Grup, yang bergerak di bidang penjualan suku cadang kenderaan bermotor dan alat pertanian.
Rani Ismael pernah bercerita, masa mudanya dilalui dengan pelik. Di kampung halamannya Pariaman ia mempunyai pedati, alat transportasi yang ditarik dengan kerbau. Dengan pedati itu Rani Ismael menerima upahan untuk membawa barang.
"Kuliah saya di demi aka, bukan akademi," tuturnya suatu kali.
Mengutip Wikipedia, H.M. Rani Ismael, yang bernama lengkap Sutan Mohammad Rani Ismael (lahir 20 April 1940) adalah seorang pengusaha Indonesia dari Padang Sumatera Barat. Ia mengelola beberapa perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, di antaranya tujuh kantor cabang dan perwakilan di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumut, Jakarta.
Rani Ismael juga menjabat sebagai Direktur PT Suka Fajar dan PT Sutan Kasim yang berkantor pusat di Kota Padang.
Menurut rencana, suami dari Syamsidar, ayah 9 anak dan belasan cucu ini akan dimakamkan di kampung halamannya Cimparuah Pariaman. Sebelumnya akan dishalatkan di Masjid Sahara Padang Pasir. (in).