Notification

×

Indeks Berita


MUI dan LKAAM Sambut Positif Muatan Lokal Pendidikan di Bukittinggi

Senin, 27 Mei 2024 | Mei 27, 2024 WIB Last Updated 2024-05-29T02:20:56Z


padanginfo.com - BUKITTINGGI – Pemerintah Kota Bukittinggi pada tahun ajaran 2023-2024 kembali menerapkan muatan lokal bagi pelajar SD dan SMP Negeri di kota wisata tersebut.


Memasuki tahun ajaran kedua sejak 2022 lalu, lima muatan lokal baru ditambahkan, yaitu Budaya Alam Minangkabau (BAM), Aqidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Islam. Inisiatif ini bertujuan untuk membentuk Benteng Akhlak Generasi kota Bukittinggi di masa mendatang.


Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH menegaskan bahwa di seluruh SD dan SMP Negeri se-Kota Bukittinggi, pelajar diwajibkan belajar BAM, Fiqih, Sejarah Islam, Aqidah Akhlak, dan Bahasa Arab.


“Alhamdulillah, ini adalah tahun kedua para pelajar kita diberikan tambahan untuk mengisi dada dan pikiran mereka dengan agama dan nilai-nilai adat budaya. Semoga dengan ini generasi muda kita siap untuk menghadapi masa depan dan terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman,” katanya.


Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Bukittinggi, Fery Chofa, SH. LL. M Dt. Tun Muhammad, menyatakan bahwa penerapan BAM merupakan langkah positif untuk menumbuhkembangkan karakter dan kepribadian peserta didik.


Menurutnya, nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau yang telah terbukti melalui kebesaran tokoh-tokoh Minangkabau di masa lalu sangat penting untuk dilestarikan.


“Ke depan perlu penyempurnaan materi dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan jenjang pendidikan peserta didik sehingga lebih mudah diserap dan diamalkan oleh mereka dalam keseharian,” ujar Ketua LKAAM, Senin (27/5/2024).


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi, Aidil Alfin, menyambut baik program ini dengan menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.


“Penanaman aqidah amat fundamental dalam membangun kesadaran relasi manusia dengan sang Pencipta. Pelajaran fikih menekankan cara menunjukkan kepatuhan kepada Allah. Manakala Sejarah Islam dan Bahasa Arab memegang peranan penting dalam hubungan kemanusiaan,” tambah Ketua MUI Bukittinggi.


Untuk memberikan materi BAM, Pemko Bukittinggi berkolaborasi dengan Niniak Mamak, Tokoh Adat, dan Bundo Kanduang. Para pelajar diberikan materi tentang adat budaya Minangkabau, seperti Kato Nan Ampek, Sumbang Duo Baleh, dan Panitahan.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, Heriman, menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menerapkan muatan lokal ini di sekolah-sekolah swasta juga. “Disdikbud sedang mengurus data pokok pendidikan ke Kementerian,” ujarnya.(*/mn)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update