Masukan yang disampaikan pedagang terkait masalah banjir dan penertiban pedagang yang dilakukan Satpol
PP Padang. Juga masalah pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) yang berbelit-belit serta pemagaran rel
kereta yang dilakukan PJKA di pasar Terandam.
Roni (40), pedagang buah di Pasar Simpang Haru mengeluhkan sikap Satpol PP yang melakukan penertiban
yang kurang santun. Keluhan ini terkait ketika Roni berjualan buah di pinggir jalan kawasan Simpang
Haru. Buah-buahan senilai Rp 6 juta itu diamankan Satpol PP. kemudian ia harus membayar denda saat
sidang Tipiring. Ia menilai Satpol PP tidak adil melakukan penertiban karena masih ada pedagang nasi
yang masih berjualn tepi jalan namun tidak ditertibkannya.
Roni dan sejumlah pedagang buah meminta pemko untuk memberikan kesempatan kepada pedagang berjualan di pinggir jalan selama bulan puasa. "Beri kami berjualan selama bulan puasa di pinggir jalan, seperti pedagang lainnya di kawasan A Yani Padang.Kami ingin bahagia jugas bersama istri dan anak di hari raya nanti," harapnya.
Keluhan lainnya adalah banjir. Ketika hujan lebat, banjir mengenangi pasar Simpang Haru dan pasar
Terandam. Menurut Roni saluran air kerap tersumbat, namun tak ada perhatian pemko menanggulangi
banjir, sehingga pedagang tak bisa berjualan.
Hal yang sama juga dikeluhan Eri Martin. Pengurus Pasar Terandam itu tidak bisa berbuat apa ketika
banjir setinggi lutut mengenangi pasar. "Drainese tersumbat, sudah lapor ke pemko tapi penangganannya
lamban," ujar Eri Martin, yang juga tokoh pemuda Pasar Terandam itu.
Eri Martin menyebut, semua yang berjualan di pasar ini adalah warga Terandam dari keluarga yang belum
mampu. Perosoalan lainnya yang timbul, tambah Eri Martin, lintasan rel kereta di kawasan pasar itu
dipagar PJKA, sehingga konsumen harus memutar lagi untuk berbelanja, pada hal rel kereta tidak lagi
dilewati kereta.
Menurut Eri Martin, pihaknya telah menyurati manajemen PJKA agar membuat jalan yang bisa dilewati
konsumen saat belanja, namun surat itu tidak ditanggapi PJKA. "kami minta PJKA membuat jalan agar
memudahkan konsumen belanja dari dua sisi kios yang terhalang pagar. Kini warga harus jalan memutar
untuk ke kios sebelah," ujarnya.
Eri Martin bersama pemuda Pasar Terandam akan mendatangi DPRD Padang guna membicarakan pagar rel
kereta yang menghalangi masyaraka yang ini belanja.
Menanggapi keluhan pedagang pasar itu, Desri Ayunda akan menyampaikan kepada koalisi partai pengusung Emzali Desri pada Pilkda Padang 2018. Saat ini, sebagian besar partai pengusung adalah anggota DPRD kota Padang. "Masalah ini akan kita sampaikan, agar anggota dewan segera merespon keluhan para
pedagang tentang masalah banjir, pagar rel kereta, memberi kesempatan pedagang berjualan di pinggir jalan dengan tertib selama bulan puasa, juga masalah pengurusan KPT yang lalai," ujar Desri dengan nada tegas.
Desri Ayunda menghimbau kalangan distributor agar tidak menaikan harga kebutuhan pokok menjelang dan
sampai bulan puasa yang jatuh pada medio Mei mendatang. Ia juga meminta lembaga pengawasan atau LSM yang peduli dengan barang kebutuhan pokok agar dapat memantau penyebab kenaikan barang tersebut. "Ini keluhahan konsumen yang saya serap. Beberapa jenis bahan pokok sudah mulai naik jelang bulan puasa. Dinas terkait, harus mengantisipasi penyebab barang itu naik,"imbaunya.
Sebagaimana yang pernah diberitakan, masalah banjir, penataan pasar tradisionil,terminal, pelayanan
publik dan lainnya menjadi program kerja pasangan Emzalmi-Desri."Jika kami terpilih, akan kami benahi
keluhan para pedagang itu. Mohon doanya," kata Desri kepada pedagang
Pada pilkada kota Padang tanggal 27 Juni mendatang, pasangan Emzalmi-Desri diusung sebanyak 7 partai
dan belakangan ditambah 3 partai pendukung. (mp)
