Panen jagung itu dilangsungkan pada acara Fielday Panen Jagung dan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan di kelompok tani Limpur Jaya desa Limau Puruik, Kelurahan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Senin (09/04/2018).
Gubernur menyampaikan, untungnya jagung lebih cepat panennya dibandingkan dengan padi. Tetapi harganya lebih bagus padi dari pada jagung. Meski begitu, katanya, lebih baik tanam jagung dari pada lahan tidak terpakai akibat gangguan irigasi atau musim kemarau.
"Apabila ada air kita bisa tanam padi. Tapi kalau air susah, kita tanam dengan jagung sambil menunggu irigasi yang sudah lancar, sehingga tidak ada lahan yang kosong," ujarnya.
Gubri mengajak warga untuk bekerja dan bekerja. "Allah telah memberikan kita lahan yang subur untuk kita tanami. Yang penting jangan ada lahan yang kosong, pemerintah akan membantu alat-alat pertanian sesuai dengan aturan yang berlaku<," katanya pula.
Alihkan fungsi lahan yang tidak dialiri air untuk sementara menjadi lahan yang ditanami tanaman lain. Apabila ada gangguan irigasi yang sifatnya untuk sementara, jangan dibiarkan lahan tersebut ditumbuhi tanaman keras karena susah untuk diolah.
Menurut Kasiter Korem 032/Wbr Kolonel Inf Asep Apandi, tanaman jagung ini hanya bersifat pengalihan sementara, karena kalau irigasi sudah selesai dikerjakan petani akan kembali turun kesawah menanam padi. "Sementara pengerjaan irigasi masih berjalan, petani dapat memanfaatkan lahannya dengan bertanam jagung dan hasilnya sudah bisa di nikmati," jelasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasiter Korem 032/Wirabraja, Kepala dinas Pertanian Kabupaten Kota se Sumatera Barat, Ketua KTNA Provinsi dan Kabupaten Kota, Dandim 0312/Padang yang diwakili oleh Danramil 06/Koto Tangah, Camat beserta Lurah Kec. Koto Tangah, Babinsa Koramil 06/Koto Tangah Kodim 0312/Padang, PPL sekota Padang serta pengusaha jagung Kota Padang. (rel/*)
