Notification

×

Indeks Berita

Perceraian Penyebab Utama Terjun ke Dunia Prostitusi

Jumat, 27 April 2018 | April 27, 2018 WIB Last Updated 2018-04-27T02:18:32Z
Padang Info.com - SOLOK - Perceraian penyebab utama perempuan terjun ke dunia prostitusi. Hanya 5 persen warga Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)  Andam Dewi Solok yang berasal dari keluarga orangtuanya masih utuh. Sisanya, atau 95 persen berasal dari keluarga yang tidak utuh. Artinya, ayah dan ibunya sudah bercerai, baik cerai hidup maupun meninggal dunia.

Kasi Pelayanan Pembinaan Mental dan Kepribadian (PPMK) PSKW Andam Dewi Solok Drs Mawardi, mengungkapkan hal dihadapan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Islam (UIN) Imam Bonjol  Padang, di aula PSKW Andam Dewi Solok.

Pertemuan yang dibuka Kasubbag Tata Usaha Suwito, SSos, dan penyampaian kondisi PSKW Andam Dewi oleh Kasi Pelayanan Kebutuhan dan Keperluan (PKK) Ermansyah, AKs, MM, Kamis (26/4/2018).

Dikatakan Mawardi, kondisi tersebut patut menjadi perhatian orangtua. Selain itu, ada sekitar 70 persen warga binaan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)  Andam Dewi Solok disebabkan faktor ekonomi terjun ke dunia prostitusi. Kemiskinan dan tuntutan ekonomi keluarga mendorong perempuan tersebut menjadi penjaja seks.

Selain dominannya faktor ekonomi yang menyebabkan warga binaan sebelumnya, menjalani praktek prostitusi, juga ada 15 persen disebabkan budaya konsumtif. Karena ingin memiliki sesuatu barang atau penampilan lebih cantik, sedangkan keuangannya minim. Maka salah satu jalan mereka terjun ke prostitusi. 

“Sisanya, disebabkan putus cinta dari pasangannya. Merasa kecewa ditinggalkan pasangan, padahal sudah memberikan “sesuatu” kepada pasangannya. Karena kecewa, akhirya terjun ke prostitusi,” jelasnya.

Sedangkan Ermansyah menyebutkan, kapasitas PSKW Andam Dewi sebanyak 40 orang. Hingga sekarang  berjumlah 32 orang.  Warga binaan berasal dari  kiriman Satpol PP/ Dinsosnaker/Polres Kota/Kabupaten di Sumbar. Lama pembinaan 6 - 8 bulan. Pelayanan di PKSW Andam Dewi dilakukan oleh pegawai yang berasal 10 PNS, 2 PTT, 4 honorer  dan 10 instruktur.

“Maksud PKSW Andam Dewi ini adalah melaksanakan penanganan yang optimal dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial. Tujuannya memulihkan kondisi fisik, mental, psikis, sosial, sikap dan perilaku wanita tuna susila agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan keluarga maupun dalam masyarakat,” kata Ermansyah.

Selama di panti warga binaan mendapatkan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan. Bimbingan meliputi fisik dan mental terdiri dari   olah raga jasmani, bimbingan kerohanian. Bimbingan sosial terdiri dari  penyuluhan sosial, terapi kelompok, dinamika kelompok, konseling. Bimbingan keterampilan terdiri dari  menjahit, bordir, tata boga, pertanian, kerajinan tangan dan handycraft lainnya.

Dosen Pembimbing Armaidi Tanjung menyebutkan, kedatangan mahasiswa PMI UIN Imam Bonjol ini terkait dengan mata kuliah metode pekerjaan sosial semester VI. Dari studi lapangan ke panti ini, diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami penangganan rehabilitasi wanita tuna susila.

“Sekarang kami semakin menyadari permasalahan yang dihadapi perempuan yang terjerumus ke prostitusi. Mudah-mudahan pengalaman yang diceritakan warga binaan tersebut dapat menambahkan pengetahuan kami sebagai mahasiswa,” kata Ariansyah, ketua kelas Semester VI. (at/mir) 

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update