Peninjauan didampingi walikota, wakil walikota, sekda, asisten, camat dan sejumlah Kepala OPD Bukittinggi.
Meurut Sri Hartoyo, Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, pihaknya melakukan peninjauan untuk memastikan sejauh mana progres dari pembongkaran Pasar Atas. Ia berharapkan agar pembongkaran dapat lebih cepat penyelesaianya.
“Kita harapkan pembongkaran dan pembersihan ini selesai maksimal bulan Juni. Sehingga setelah itu sudah bisa kita mulai konstruksinya. Karena saat ini di Jakarta sudah masuk proses tender,” jelasnya.
Disebutkannya pembangunan kembali Pasar Atas, Kementrian pun memperkirakan menelan biaya sebesar Rp 350 miliar. Anggaran tersebut disediakan dengan sistem multi years, tahun 2018 dan 2019.
“Kita rencanakan Pasar Atas dibangun dengan prinsip bangunan gedung hijau," jelas Sri.
Maksudnya, bangunan yang hemat energi, tidak terlalu banyak menghasilkan emisi karbon. Untuk itu akan banyak cross ventilasi, sehingga sirkulasi udaranya baik.
"Akhir 2019 selesai dibangun. Dan tahun 2020 sudah bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan pihaknya telah dilakukan rapat dengan Kemetrian Lingkungan Hidup terkait perizinan lingkungannya. Dan itu sudah selesai.
Perihal permintaan kementrian untuk memaksimalkan proses pembongkaran, walikota bersama wakil walikota, menyanggupinya.
“Kita akan siapkan dan maksimalkan prosesnya. Kita targetkan 5 Mei semua bangunan Pasar Atas sudah rata," katanya.(pci)
