Kebakaran yang beruntun melanda Bukittinggi tahun lalu menjadi perhatian khusus oleh Pemko Bukittinggi, bagaimana upaya membangun kembali bangun yang terbakar itu, terutama Pasar Ateh.
"Agar pedagang tidak kehilangan tempat berusaha, Pemko mengusahakan dana CSR dari BUMN maupun BUMD untuk membantu membangunkan penampungan untuk korban kebakaran itu, karena kejadiannya di akhir tahun berjalan, maka Pemko kesulitan mengalokasikan APBD untuk membangun penampunganan tesebut," sebut Wako Bukittinggi, Ramlan Nurmatias.
Untuk pembangunan kembali pasar yang terbakar, juga tidak mudah. Tida mungkin mengandalkan dana APBD Bukuttinggi yang terbatas.
Solusinya mencari bantuan dana. “Alhamdulillah, Pemerintah Pusat menyetujui dan bersedia membangun kembali pusat pertokoan yang terbakar itu,” ujarnya.
Pembangunan kembali pusat pertokoan itu, sebut Ramlan, dibantu oleh pemerintah pusat Rp351 miliyar, dana sharring Propinsi Sumbar Rp9 miliyar dan APBD Bukittinggi Rp5 miliyar.
Bangunannya direncanakan 4 lantai dan lantai pertama untuk tempat parkir dan lantai selanjutnya untuk pertokoan.(pic)
