Pemasangan batu alam yang asal-asalan itu diketahui wako saat meninjau sejumlah proyek pembangunan, Sabtu (27/10/2018). Ia mendapatkan pekerjaan yang bermasalah itu di Jalan Panorama.
“Saya perintahkan bongkar. Pasang batu alam secara baik dan benar. Saya tidak ingin pekerjaan hanya cepat selesai tapi kualitasnya amburadul,” tegasnya.
Tidak hanya membongkar batu alamnya, namun Walikota juga memerintahkan kontraktor untuk membongkar trap yang dinilai mempersempit pedestrian. "Meski harus dibongkar tetapi saya minta penyelesaiannya harus tepat waktu. Lebih cepat makin baik," katanya seraya kembali mengingatkan untuk memperhatikan kualitas dan hasil kerja.
Ia tidak ingin ada trap dibengkolan. Prinsip pedestrian harus datar dan lapang. "Jangan ada yang mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Semua tiang listrik ataupun rambu lalu lintas harus digeser ke pinggir. Kenyamanan pejalan harus menjadi patokan,” tuturnya.
Disebutkan wako, pihaknya ingin menjadikan kota Bukittinggi ini sebagai kota yang nyaman dan menyenangkan bagi pejalan kaki. Keberadaan pedestrian yang lapang dan indah sangat diperlukan.
Tidak hanya membuatkan wisatawan betah, tetapi juga berdampak pada keindahan dan kesehatan kota. Polusi semakin berkurang, masyarakat semakin sehat.(pic)
