Notification

×

Indeks Berita

Leonardy: Keberadaan LGBT di Sumbar Merupakan Tamparan Keras

Selasa, 04 Desember 2018 | Desember 04, 2018 WIB Last Updated 2018-12-04T03:03:09Z
JAKARTA – PadangInfo.Com - Leonardy mengatakan, penelitian dan pemberitaan yang menyatakan  keberadaan  lesbi, gay, biseksual dan transgender ( LGBT ) tertinggi di Sumbar  sangat menyakitkan dan merupakan tamparan keras bagi elemen masyarakat di Sumatgera Barat. Harus ada upaya nyata untuk mengcounter stigma negatif tersebut  dari organisasi para pemuda yang menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan masyarakat.

Ia mendukung , Pakta Integritas antara Karang Taruna Sumbar dan masyarakat yang menyepakati Ranah Minang bersih dari maksiat seperti zina, LGBT, narkoba, judi, miras yang digelar di Lubuk Alung.

“Pakta Integritas yang dibuat Karang Taruna Sumbar bersama masyarakat di Lubuk Alung, harus kita dukung. Ini baru pemuda. Mengkritisi dengan halus dan mencarikan solusi terhadap penyakit masyarakat kekinian yang marak dibicarakan seperti zina, LGBT, narkoba, miras dan judi,” ujar Leonardy Harmainy, di Jakarta  Senin (3/12) .

Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP,MH. Anggota Komite III DPD RI itu mendorong Karang Taruna untuk terus mengedukasi masyarakat dan mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Sumbar untuk merealisasikan pakta integritas yang telah mereka gagas.

Leonardy, anggota  Komite III DPD RI  menyebutkan pihaknya mempunyai salah satu tugas dan fungsi memberdayakan pemuda, mendukung penuh kegiatan Karang Taruna itu . “Indonesia merdeka pada 1945 didahului oleh adanya satu tekad bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu pada tahun 1928. Insya Allah, Ranah Minang bisa bebas maksiat dengan adanya kebulatan tekad dari para pemuda,” ujarnya.

Lomba Jalan Sehat memperingati Hari Aids Sedunia dan Bulan Bakti Karang Taruna yang dilakukan Karang Taruna Sumbar di Sungai Abang Kecamatan Lubuk Alung  yang dirangkai dengan kegiatan fakta integritas terkait LGBT itu merupakan  momentum yang tepat. Karang Taruna diminta  mendesak pemerintah kabupaten dan kota hingga pemerintah provinsi merancang perda tentang LGBT itu

Kabupaten Padang Pariaman bisa dijadikan tempat memulai lahirnya peraturan-peraturan daerah yang menjadi payung hukum bagi upaya kita membebaskan Sumbar dari maksiat seperti zina, LGBT, narkoba, judi dan miras. Pasalnya,  perilaku LGBT sangat beresiko terinveksi HIV AIDS.

Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, SE., MM, Minggu  lalu  mengapresiasi Karang Taruna Sumbar. “Kita apresiasi Karang Taruna Sumbar yang telah memusatkan kegiatan mereka di Lubuk Alung, Padang Pariaman.

“Mereka anak-anak muda yang merupakan pekerja sosial masyarakat yang lewat kegiatannya kali ini menghimbau generasi muda kita untuk tidak terlibat dengan zina, LGBT, Narkoba, Judi, minuman keras. Ini sangat kita apresiasi,” ujarnya.

Lahirnya Pakta Integritas bersama masyarakat membuktikan pemuda ikut memberikan solusi. Dukungan mereka terhadap lahirnya perda yang mengatur maksiat sangat diharapkan Suhatri terus berlanjut terutama saat sosialisasi hingga pembahasan rancangan LGBT  di DPRD nantinya.

Ketua Karang Taruna Sumbar, Mahdianur Musa menyatakan sikap Karang Taruna bukan  ikutan latah dalam menyoroti  aktifitas  LGBT  yang lagi  booming.

Ia menyatakan  Karang Taruna sejak  awal pendiriannya selalu berupaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk mengentaskan permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
 “Kita menolak dengan tegas hal-hal yang bakal mencederai perjuangan pemuda  yang berkontribusi ikut  membangun negeri ini. Makanya Karang Taruna terus berbaur dan melakukan aksi nyata di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Terkait pemberian efek jera bagi masyarakat, Karang Taruna terus melakukan pertemuan face to face dengan pihak terkait.  Selain memperjuangkan lahirnya Perwako, Perbup, hingga Perna, tanbah Mahdianur,  perlu juga melibatkan mereka yang telah terjerumus dalam perbuatan menyimpang itu dalam kegiatan-kegiatan positif. (mp)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update