Notification

×

Indeks Berita

Gito Penderita Penyakit "Misterius" Menunggu Uluran Tangan Masyarakat

Jumat, 15 Februari 2019 | Februari 15, 2019 WIB Last Updated 2019-02-15T11:13:33Z

Gito penderita penyakit "misterius" menunggu bantuan biaya pengobatan dari masyarakat (ssc)
SURANTIH -PadangInfo.Com- —Wajah Algito Nanda Windra atau Gito meringis menahan sakit saat membuka pakaiannya. Ringisan bocah berusia 5 tahun itu diiringi air matanya yang meleleh kedua belah pipi. Gito tak kuasa menahan sakit di kulitnya yang masih halus. Pakaian yang ia kenakan menempel ke tubuhnya sehingga sulit dilepas. Saat dilepas itulah sakit merayap tak terkira. Gito menderita penyakit kulit yang semakin meruyak di sekujur tubuhnya sejak empat tahun lalu.Sayang orang tua Gito terkendala biaya untuk mengobati anaknya.

“Kami tak kuasa menahan tangis saat melihat Gito membuka celana karena mau buang air kecil. Gito menahan sakit karena kulitnya lengket di celana dan baju sehingga susah dibuka. Sepanjang hari Gito menahan sakit perih dan rasa gatal. Gito kerap menangis kesakitan,” kata Dilla Desfrita Wahyuni, mengutip apa Rian, mamak Gito, kepada sumbarsatu, Jumat (15/2/2019).

Dilla Desfrita Wahyuni merupakan salah seorang relawan Inspirasi Rumah Zakat, Desa Berdaya Surantih, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, yang ikut mendampingi Gito.

Menurut Dilla Desfrita Wahyuni, Gito menderita sakit kulit dan meruyak seperti luka bakar di tubuhnya itu sejak usia 1 tahun. Hingga kini, Gito sudah menderita sakit yang para medis belum bisa mengindikasikan jenis penyakitnya, sudah memasuki 4 tahun lamanya.

“Sudah empat tahun Gito merasakan gatal-gatal yang demikian hebatnya. Gito berhenti menggaruk saat ia tertidur saja. Kulit yang meruyak itu karena garukan terus menerus,” terangnya.

Gito anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri Iswin-Alasrita, kini tinggal bersama neneknya di Taratak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Sepertinya tak cukup derita dan cobaan yang dialami keluarga ini, sejak beberapa waktu lalu, ibu Gito, Alasrita mengidap penyakit tumor di kepala sehingga praktis tak banyak yang bisa dilakukan. Kakak sulung Gito, juga beberapa waktu lalu telah dipanggil Yang Kuasa karena sakit. Kini, waktu ayah Gito, Iswin, terserap merawat istrinya dan menyekolahkan anak nomor dua semampunya. “Gito kini diasuh neneknya,” sebut Dilla.

Kedua orang tua Gito sebelumnya telah berupaya sekuat tenaga dan materi yang dipunya membawa ke rumah sakit agar segera terangkat penyakit yang menyiksa anak bungsunya itu. Awalnya dibawa ke puskesmas di kampungnya, lalu disarankan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muhammad Zein di Painan. Tak lama setelah diagnosis medis, jenis penyakit yang diidap Gito belum bisa diketahui. Selanjutnya, Gito dirujuk ke RSUP M Djamil di Padang.

“Namun pihak rumah sakit belum bisa menemukan penyakitnya, dan tentu saja belum bisa disembuhkan. Pihak RSUP M Djamil menyarankan agar Gito dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta sebagai layanan rujukan nasional. Tapi ketiadaan biaya, Gito akhirnya dibawa ke kampungnya. Dan kini perawatan dan pengobatan juga dilakukan dengan cara tradisional,” papar Dilla.

Keluarga Gito bukan berasal keluarga yang mampu. Ayah seorang petani yang berpenghasilan tak begitu mencukupi untuk biaya pengobatan anaknya ke Jakarta. Kini praktis, Iswin tak punya penghasilan tetap sejak istri tercinta menderita tumor otak.

Awal Gito dirawat di rumah sakit, layanan BPJS Kesehatan untuk Gito belum aktif sehingga pembiayaan untuk obat-obatan terasa berat. Kini keluarga Gito lewat bantuan pihak puskesmas setempat, sudah punya kartu BPJS Kesehatan, tapi tentu saja untuk biaya di luar medis, berat bagi keluarga ini memenuhinya jika dirawat di Jakarta.

“Saat ini untuk menghilangkan rasa gatal, Gito hanya diberi obat untuk meredakan rasa gatal yang harganya 35 ribu rupiah untuk satu minggu, yang terkadang cukup susah juga keluarga ini mendapatkan obat ini,” jelas Dilla lagi.

Untuk itu, Dilla mengetuk pintu bagi berbagai pihak agar bermurah hati membantu Gito untuk kesembuhannya, dan juga ibu Gito.

“Bantuan untuk Gito dan keluarganya bisa disalurkan melalui Inspirasi Rumah Zakat lewat rekening Rekening BSM  701 551 824 8, Rekening BRI Syariah 1000 859 172, dan Rekening BNI 155 555 5589 atas nama Yayasan Rumah Zakat, dan dikonfirmasi transfer ke WA 082174405941, 085263241627,” tutup Dilla. (SSC/MP)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update