Notification

×

Indeks Berita

Anak Nelayan Purus Ikuti Pelatihan Menulis

Senin, 29 Juli 2019 | Juli 29, 2019 WIB Last Updated 2019-07-29T07:32:11Z
Padanginfo.com - PADANG - Belasan remaja anak nelayan Kampung Purus, Padang, ikuti pelatihan menulis. Berlangsung seharian Minggu (28/7), kegiatan bertempat di Terminal Baca Tanah Ombak.

Kegiatan yang bertajuk sebagai bentuk Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang itu menghadirkan tiga orang narasumber. Mereka adalah Dr Azmi Fitrisia SS MHum, Dr Wanofri Samry MHum dan Dr Zurmailis MA.

Tampil di awal, Azmi memberikan motivasi apa penting dan perlunya menulis. Motivasi penting. Dengan adanya motivasi maka seseorang tidak akan berhenti dan terus menulis meski tidak mendapatkan apapun.

"Banyak motivasi orang menulis. Diantaranya untuk berbagi ilmu dan informasi. Untuk menyalurkan hobi. Untuk menjadi terkenal. Dan itu boleh-boleh saja," tutur dosen UNP ini.

Dua narasumber berikutnya lebih banyak berbicara tentang teknis penulisan dan gagasan.

Wanofri menjelaskan bahwa ide dan gagasan tulisan. Menurutnya, tidak mesti hal atau peristiwa besar. Tetapi hal-hal kecil dan kejadian sehari-hari di sekitar pun menarik untuk ditulis.

"Peristiwa keseharian, mulai dari bangun pagi hingga malam, misalnya. Juga bisa menjadi ide dan gagasan tulisan yang menarik. Kejadian di sekitar kita adalah sumber tulisan yang tidak ada habisnya," jelasnya.

Disebutkan dosen Sejarah Unand ini, ide dan gagasan tulis tidak terbatas. Apa pun. "Tinggal kita memilihnya. Lalu kemudian melihatnya dengan lebih mendalam, mempelajarinya, untuk kemudian
menuliskan," ujarnya. Ide dan gagasan penulisan bisa dimulai dari hal-hal yang sepele. Tapi ditulis serius.

Menulis adalah pekerjaan yang menyenangkan. Dengan menulis bisa menyampaikan isi hati atau ide dan gagasan sendiri yang belum diketahui orang lain. Menulis juga bisa menyampaikan pikiran atau
kemauan orang lain.

"Jadi penulis itu membahagiakan diri sendiri, Tetapi juga bisa membahagiakan orang lain," kata dosen Sastra Unand itu. Tidak perlu takut dengan hasil tulisan. Sebab, banyaknya juga tulisan yang hanya untuk penulisnya sendiri. Tidak untuk orang lain.

"Kuncinya 'tuliskan apa yang kau pikirkan, jangan pikirkan apa yang kau tulis'," tegas Lilik, begitu ibu dosen ini biasa dipanggil.

Tidak memberikan materi cara penulisan, terhadap peserta juga akan dibimbing dan dimonitor secara terus menerus hingga bisa menghasilkan tulisan.

"Tulisannya nanti bisa dimuat pada media sosial kita dan akan diberikan honor bila lolos kriteria," jelas Azmi pula.(afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update